JAKARTA – Seorang dosen laki-laki berinisial LR di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini tengah diselidiki oleh Kepolisian Daerah (Polda) NTB setelah diduga melakukan pelecehan seksual dengan menggunakan modus ritual zikir zakar, atau zikir kelamin.
Polda NTB mengimbau masyarakat yang merasa menjadi korban atau dirugikan untuk segera melapor. Kasus ini pertama kali dilaporkan pada akhir Desember, dengan dugaan kejadian pelecehan yang terjadi pada September 2024 di wilayah Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.
“Antara korban dan pelaku baru berkenalan dua minggu, tetapi dari informasi yang didapat, korban menganggap pelaku memiliki kekuatan spiritual dan dia disegani,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, Jumat (27/12/2024).
Syarif menambahkan, dugaan modus yang digunakan oleh LR melibatkan klaim bahwa dirinya memiliki kekuatan supranatural, yang dipercaya oleh korban. Berdasarkan pengakuan korban pertama, pertemuan dengan pelaku terjadi di sekretariat organisasi yang diikuti oleh korban.
Koalisi Stop Kekerasan Seksual mengungkapkan, berdasarkan verifikasi yang dilakukan, jumlah korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh LR telah mencapai 15 orang.
Namun, mereka juga mencatat bahwa informasi dari warga dan kampus menyebutkan korban bisa lebih dari 15 orang.
“Ini masih kami verifikasi. Dari informasi warga dan kampus, korban bisa lebih dari 15 orang,” kata perwakilan Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi.
Sebelumnya, LR, yang diketahui mengajar di dua perguruan tinggi di Kota Mataram, dilaporkan atas dugaan pelecehan terhadap lebih dari 10 orang, termasuk mahasiswa dan alumni.
Modus yang digunakan LR diduga melibatkan praktik mandi suci dan transfer ilmu dengan mengaitkan ayat-ayat suci, yang membuat korban merasa terperdaya.
“Pelapor baru satu orang, yaitu korban pertama. Nanti akan didukung korban lain,” ujar Joko, Kamis (26/12/2024).
Kasus ini terus berkembang, dan Polda NTB berjanji akan mendalami lebih lanjut serta mengungkap semua pihak yang terlibat.




