JAKARTA – Apa yang semula hanya berupa misi pencari fakta bagi Netflix berubah menjadi salah satu manuver terbesar dalam industri media dekade ini. Menurut sumber yang mengetahui langsung proses tersebut, perusahaan streaming terbesar dunia itu bergerak cepat hingga akhirnya pada Jumat mengumumkan kesepakatan membeli Warner Bros. Discovery senilai $72 miliar, sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu (6/12/2025).
Pada Oktober, Netflix sebelumnya meremehkan spekulasi soal kemungkinan membeli studio besar Hollywood. Namun situasi berubah ketika Warner Bros Discovery membuka proses lelang pada 21 Oktober, setelah menolak tiga tawaran tak resmi dari Paramount Skydance. Dari sana, dinamika bisnis hiburan global mulai bergeser.
Wawancara dengan tujuh penasihat dan eksekutif mengungkapkan bagaimana rencana Netflix dan pertimbangan dewan Warner Bros terbentuk. Apa yang awalnya didorong rasa ingin tahu terhadap performa bisnis, berkembang menjadi kesadaran bahwa Warner Bros menawarkan lebih dari sekadar katalog film dan serial berusia seabad. Menurut seorang sumber, “judul-judul film dan acara televisi dapat mencapai 80% dari total penonton” di layanan streaming, menjadikan konten sebagai aset yang sangat berharga.
Unit distribusi dan promosi teater Warner Bros menjadi pelengkap strategis bagi Netflix. Sementara itu, HBO Max diperkirakan dapat memanfaatkan pengalaman Netflix dalam mempercepat pertumbuhannya. Sumber lain mengatakan Netflix mulai menimbang serius akuisisi setelah Warner Bros Discovery mengumumkan rencana pemisahan perusahaan menjadi dua entitas publik, memisahkan jaringan TV kabel dari studio Warner Bros, HBO, dan layanan HBO Max.
Persaingan semakin intens pada musim gugur ketika Netflix berhadapan langsung dengan Paramount dan Comcast sebagai calon pembeli. Paramount berupaya mencegah pemisahan yang direncanakan WBD sekaligus mempertahankan kemampuan bersaingnya atas aset studio. Bankir JPMorgan kemudian menyarankan CEO David Zaslav untuk mempertimbangkan pembalikan urutan spin-off dengan melepas Discovery Global lebih dulu—langkah yang dianggap memberi lebih banyak fleksibilitas dalam menjual studio dan aset streaming.
Proses ini berlangsung cepat dan intens. Eksekutif Netflix dan penasihatnya, termasuk Moelis & Company, Wells Fargo, serta firma hukum Skadden, melakukan panggilan pagi setiap hari selama dua bulan, bahkan bekerja sepanjang pekan Thanksgiving demi mempersiapkan penawaran final sebelum batas waktu 1 Desember.
Dewan Warner Bros mengadakan pertemuan harian sepanjang delapan hari menjelang keputusan akhir pada Kamis. Menurut sumber, tawaran Netflix menjadi satu-satunya yang dianggap “mengikat dan lengkap.” Sementara Comcast menawarkan penggabungan unit hiburan untuk menciptakan raksasa yang dapat menyaingi Disney, proposal ini dinilai membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk direalisasikan.
Paramount sempat menaikkan tawarannya menjadi $30 per saham—menetapkan valuasi ekuitas sebesar $78 miliar—namun dewan Warner Bros mempertanyakan sumber pembiayaannya. Pada akhirnya, Netflix mampu meyakinkan pihak penjual dengan mengajukan biaya pemutusan hubungan kerja sebesar $5,8 miliar, salah satu yang terbesar dalam sejarah M&A. “Tidak ada yang berani mengobarkan api sebesar $6 miliar tanpa keyakinan itu,” kata seorang sumber.
Meski begitu, hingga Kamis malam ketika kabar kemenangan diterima—yang disambut tepuk tangan dalam panggilan internal—seorang eksekutif Netflix mengaku bahwa mereka menilai peluang keberhasilan hanya 50-50.