JAKARTA – Oknum TNI AD. J diringkus Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat. Oknum ditangkap polisi lantaran terbuktik menusuk pengamen hingga tewas di Jalan Raya Kramat, Senen. Jakarta Pusat.
Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan terduga pelaku juga tidak melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan.
“Dia sudah sadar, sudah melakukan tindak pidana sehingga dia menyerah, boleh dikatakan menyerahkan diri artinya tidak ada perlawanan sama sekali,” katanya kepada wartawan.
Irsyad menjelaskan dari barang bukti pihaknya baru mengamankan sepeda motor milik terduga pelaku. Sebab, pisau yang digunakan untuk menusuk korban hingga kini belum ditemukan.
“Barang bukti sementara yang diamankan baru sepeda motor, untuk pisaunya masih kita lakukan pencarian, bukan pisau dinas,”jelasnya.
Irsyad menceritakan, persitiwa ini berawal dari terduga pelaku yang saat itu berkumpul dengan teman-temannya di Kota Tua, Jakarta, karena memiliki waktu kosong usai melaksanakan tugas dari komandan satuannya. J berkumpul sambil melakukan aktivitas meminum alkohol.
“Malam hari itu terduga pelaku bersama kawan-kawannya keluar kemudian minum-minum,” katanya.
Saat sedang asyik berkumpul, J didatangi kelompok pengamen yang salah satunya menjadi korban penusukan. Mendengar kumandang adzan subuh, pengamen berhenti memainkan musik dan menagih bayar terhadap J.
Akan tetapi, J saat itu tidak membawa uang banyak untuk membayar ongkos pengamen itu. Lantas J mencari ATM yang mana diikuti korban dibelakangnya dengan menggunakan sepeda motor.
Sementara Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, mengatakan, selama perjalanan mencari ATM, korban merasa bingung karena sering kali melihat mesin ATM. Namun, terduga pelaku tidak berhenti.
Korban lalu memberhentikan J tempat kejadian perkara (TKP). Korban yang berhasil memberhentikan J terlibat cekcok, hingga akhirnya berujung dengan penusukan. Korban ditusuk dengan benda tajam dibagian dada sebelah kanan.
“Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan sudah banyak ATM di lewati kok nggak berhenti berhenti. Habis itu terjadi cekcok kemudian ditusuk,” tutupnya.