JAKARTA – OpenAI menggebrak dunia teknologi dengan meluncurkan ChatGPT Atlas, peramban web bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang siap menantang supremasi Google Chrome. Diluncurkan pada Selasa, Atlas memanfaatkan popularitas ChatGPT yang kini memiliki 800 juta pengguna aktif mingguan, menandai langkah besar OpenAI untuk merambah kehidupan digital pengguna dengan mengumpulkan data perilaku penjelajahan.
Dilansir dari Reuters, peramban ini bukan sekadar alat jelajah internet biasa. Atlas menawarkan fitur inovatif seperti bilah sisi ChatGPT yang memungkinkan pengguna merangkum konten, membandingkan produk, atau menganalisis data dari situs mana pun. Lebih canggih lagi, dalam “mode agen” yang tersedia untuk pengguna berbayar, ChatGPT dapat bertindak atas nama pengguna, seperti meneliti dan berbelanja untuk kebutuhan perjalanan. Dalam demo yang memukau, OpenAI memperlihatkan bagaimana Atlas mampu menemukan resep daring dan secara otomatis membeli semua bahan melalui situs Instacart hanya dalam beberapa menit.
Langkah ini mengintensifkan persaingan dengan Google, yang menguasai 71,9% pangsa pasar peramban global per September 2025, menurut StatCounter. Saham Alphabet, induk Google, anjlok 1,8% pasca-peluncuran Atlas, mencerminkan kekhawatiran investor atas ancaman baru ini. Analis D.A. Davidson, Gil Luria, memprediksi bahwa Atlas bisa mengguncang pasar iklan pencarian, yang dikuasai Google dengan 90% pangsa. “Integrasi obrolan ke dalam peramban adalah langkah awal OpenAI untuk menjual iklan, yang berpotensi merebut bagian signifikan dari pendapatan iklan pencarian Google,” ujarnya.
Al Atlas Dapat Diakses di MacOS
Atlas saat ini tersedia di macOS, dengan versi untuk Windows, iOS, dan Android menyusul. Persaingan di ranah peramban AI semakin sengit, dengan pemain seperti Perplexity’s Comet, Brave Browser, dan Opera’s Neon juga berlomba menghadirkan fitur AI canggih. Sementara itu, Google tak tinggal diam. Raksasa teknologi ini telah mengintegrasikan model AI Gemini ke Chrome untuk pengguna AS dan berencana memperluasnya ke iOS, sambil memperkenalkan fitur AI Overview untuk menyaingi pengalaman obrolan ala chatbot.
Dengan kepemimpinan Sam Altman, OpenAI terus mengguncang industri teknologi sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022. Namun, tantangan dari Google dan startup seperti Anthropic mendorong OpenAI untuk mencari peluang pertumbuhan baru. Peluncuran Atlas menegaskan ambisi mereka untuk mendefinisikan ulang cara pengguna berinteraksi dengan internet, sekaligus menggoyang dominasi Google di ranah pencarian dan peramban.
Akankah ChatGPT Atlas menjadi game-changer atau hanya sekadar riak di lautan dominasi Chrome? Hanya waktu yang akan menjawab.





