JAKARTA – Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa (15/4/2025) mendesak komunitas internasional untuk mendesak Israel agar melindungi rumah sakit dan staf medis di wilayah tersebut, menyusul serangan terhadap Rumah Sakit Darurat Kuwait di Gaza Selatan. Serangan yang terjadi di dekat Kota Khan Younis itu mengakibatkan satu orang tewas dan sepuluh lainnya terluka, seperti dilaporkan oleh kantor berita Palestina, WAFA.
“Kementerian Kesehatan kembali mendesak seluruh organisasi internasional untuk mengambil langkah tegas dalam melindungi rumah sakit dan staf medis… Serangan terhadap Rumah Sakit Darurat Kuwait di Khan Younis menunjukkan niat sengaja penjajah untuk merusak sistem kesehatan di Jalur Gaza,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa “kejahatan ini tidak akan berhenti sampai organisasi kemanusiaan dan internasional bersikap tegas.”
Pada Minggu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah membombardir Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza, yang mereka klaim sebagai pusat komando kelompok Hamas. Namun, Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, menanggapi klaim tersebut dengan membantah bahwa petempur Hamas menggunakan rumah sakit sebagai basis.
“Serangan terhadap rumah sakit telah membuat kota Gaza kehilangan fasilitas medis yang mampu merawat korban luka,” ungkap Basal dalam wawancara dengan Al Jazeera.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa hampir 40 persen pasokan obat-obatan dan 60 persen peralatan medis di wilayah tersebut telah habis. Sementara itu, pada 18 Maret, Israel kembali menggempur Gaza dengan alasan penolakan Hamas terhadap rencana AS untuk memperpanjang gencatan senjata, yang berakhir pada 1 Maret. Israel juga memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi di Gaza dan menutup akses bagi truk bantuan kemanusiaan.