JAKARTA – Kondisi anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang diduga menjadi pelaku peledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, dilaporkan terus membaik, namun belum memungkinkan untuk dimintai keterangan oleh penyidik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menyatakan bahwa ABH tersebut masih mengalami lemas dan pusing setelah alat selang makanan dilepaskan. Kondisi ini membuat proses pemeriksaan sementara ditunda.
“Penyidik masih berkoordinasi dengan dokter yang menangani karena kondisinya masih lemas dan pusing pasca dilepas alat selang makanan,” kata Budi Hermanto kepada wartawan, Selasa 18 November 2025.
Menurut Budi, proses pengambilan keterangan terhadap anak di bawah umur tersebut akan dilakukan dengan melibatkan sejumlah lembaga terkait demi memenuhi asas perlindungan anak.
“Serta harus berkoordinasi dengan KPAI, Bapas, APSIFOR, dan P3A dalam proses meminta keterangan,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat 7 November 2025, terjadi ledakan di lingkungan SMAN 72 Kelapa Gading yang mengakibatkan 96 orang mengalami luka-luka. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Densus 88 Antiteror Polri mengungkap bahwa terduga pelaku membawa tujuh bahan peledak ke sekolah. Empat di antaranya meledak di dua titik berbeda, sementara tiga lainnya berhasil diamankan tim gegana dan kini tengah menjalani proses laboratorium forensik.
Kasus ini masih terus didalami penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Densus 88 untuk mengungkap motif serta jaringan di balik aksi tersebut.