JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan posko kesehatan di berbagai titik pengungsian sebagai langkah preventif terhadap masalah kesehatan yang bisa timbul pascabanjir. Hal ini dilakukan untuk mempermudah warga terdampak banjir dalam mengakses layanan medis.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dalam keterangannya pada Jumat (30/1), menyampaikan bahwa posko-posko tersebut didirikan di lokasi-lokasi strategis seperti rumah penduduk, halte, tempat ibadah, hingga pos pengungsian. “Selain memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, kami juga menyelenggarakan penyuluhan dan konseling terkait masalah kesehatan,” ungkapnya.
Ani juga mengimbau warga untuk menjaga kebersihan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta selalu waspada terhadap potensi masalah kesehatan pascabanjir.
Di sisi lain, Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020, mengingatkan warga akan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit menular pascabanjir, seperti diare. Menurut Tjandra, diare sering kali terkait dengan kebersihan individu, terutama saat air minum tercemar oleh banjir. “Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan minum, serta setelah buang air besar atau kecil, sangat penting untuk mencegah penyebaran diare,” jelasnya, dilansir dari Antara.
Selain diare, Tjandra juga menyoroti bahaya penyakit leptospirosis yang bisa ditularkan melalui kontak dengan kotoran atau urin tikus yang terkontaminasi air banjir. Untuk mencegahnya, Tjandra menyarankan agar warga menghindari bermain di genangan air banjir, terutama jika memiliki luka, dan menggunakan pelindung kaki jika terpaksa berada di daerah banjir.
Warga juga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan segera menghubungi petugas kesehatan jika merasa terpapar gejala diare. Selain itu, masalah kesehatan lain seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan gangguan kulit juga perlu diwaspadai selama musim banjir. Penurunan daya tahan tubuh akibat cuaca yang terus-menerus basah juga berisiko memperburuk kondisi penyakit kronis yang sudah ada.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa 10 rukun tetangga (RT) masih terendam banjir hingga Jumat pagi, setelah sebelumnya banjir melanda 53 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta akibat hujan deras pada Selasa (28/1).




