JAKARTA – Penyanyi tuna netra, Putri Ariani tampil memukau dalam ajang pencarian bakat America’s Got Talent. Penampilannya berhasil mencuri salah satu juri, Simon Cowell.
Namun, perjalanan Putri Ariani tidak selalu berjalan mulus hingga mencapai tahap ini. Dia juga mengalami masa-masa yang menggetarkan hati, termasuk perundungan atau intimidasi yang pernah dialaminya.
Putri Ariani mengakui bahwa dia pernah mengalami diskriminasi ketika dia masih kecil sebagai tunanetra. Saat itu, dia pernah mengikuti lomba menyanyi namun sering diabaikan oleh peserta lain atau juri di sana.
“Pernah, ketika saya ikut lomba saat masih kecil, dari 12 peserta, saya tidak dianggap. Saya hanya bernyanyi saja, tidak dianggap. Dari situlah saya ingin membuktikan bahwa saya bisa tampil di TV dan membuktikan kepada mereka bahwa saya bisa,” ujar Putri Ariani
Berkat kerja kerasnya, Putri Ariani kini bisa mencapai tahap yang luar biasa dalam karirnya.
Sejak awal, Putri Ariani ingin meningkatkan status sosial penyandang difabel. Baginya, mereka memiliki hak yang sama dengan orang lain untuk diperlakukan dengan layak.
Oleh karena itu, ia ingin membuktikan hal tersebut melalui penampilannya di setiap panggung musik.
“Jangan pernah merasa malu menjadi difabel, dan jika memiliki teman yang adalah penyandang difabel, jangan pernah malu memiliki teman seperti itu. Jangan mengabaikan atau meremehkan kaum difabel. Mereka dapat berkarya dan bersinar,” ungkapnya.
“Saya ingin semua orang menghargai kaum difabel, tidak ada lagi diskriminasi,” tegas Putri Ariani.