PT Pertamina (Persero) mencatat pencapaian luar biasa dalam kinerja keberlanjutan tahun 2024 dengan melampaui target hingga 110 persen. Sepanjang tahun, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,7 juta metrik ton CO₂, jauh melampaui target awal sebesar 1,09 juta metrik ton CO₂.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kontribusi seluruh subholding yang telah menerapkan operasional bisnis yang lebih ramah lingkungan.
“Pertamina berkomitmen menjalankan bisnis berkelanjutan dengan mendukung target pengurangan emisi dan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat,” ujar Fadjar.
Fadjar menambahkan, Pertamina telah mengimplementasikan 10 proyek unggulan yang berperan signifikan dalam penurunan emisi karbon. Program-program ini berhasil menurunkan emisi sebesar 745.487 ton CO₂ eq per tahun, atau 43,5% dari total penurunan emisi Pertamina sepanjang 2024.
Sejumlah inisiatif tersebut mencakup Upgrade Burner Boiler, optimalisasi pemanfaatan gas suar untuk bahan bakar turbin, pengurangan gas flare, efisiensi konsumsi bahan bakar gas, penggunaan Biosolar untuk armada laut, optimasi load boiler, serta berbagai strategi dekarbonisasi lainnya.
Menurut Fadjar, upaya Pertamina dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan telah mendapat pengakuan dari tiga lembaga pemeringkat ESG internasional, yakni Carbon Disclosure Project (CDP), MSCI, dan Morningstar Sustainalytics.
“Penerapan ESG di seluruh lini bisnis Pertamina telah mendapat pengakuan di tingkat global dalam kategori subindustri minyak dan gas terintegrasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fadjar menegaskan bahwa Pertamina akan terus menjalankan bisnis yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan serta mendukung visi pemerintah dalam mencapai kemandirian energi nasional.