Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, memastikan bahwa pasokan gas bumi telah tersedia dan siap digunakan. PGN menyediakan gas bumi di IKN melalui layanan beyond pipeline, menggunakan moda Compressed Natural Gas (CNG).
Pada tahap awal ini, CNG diangkut menggunakan Gaslink Cylinder, yang terdiri dari dua jenis kapasitas, yaitu 24 m³ dan 4 m³ per tabung. Pada Minggu, (11/08/2024), Gaslink Cylinder telah dipasang di 105 rumah tapak jabatan menteri (RTJM) dan mulai mengalirkan gas secara bertahap. Sebanyak 12 unit Gaslink Cylinder terpasang di 8 kavling RTJM, sementara pemasangan juga telah dilakukan di istana negara, istana garuda, kantor sekretariat presiden, serta berbagai lokasi lainnya di IKN. Hingga kini, total 34 unit Gaslink Cylinder telah siap melayani kebutuhan gas bumi di IKN.
Untuk mendukung distribusi gas bumi di IKN, PGN juga telah membangun pipa gas sepanjang 61,1 km di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Sub WP 1A, dengan pasokan gas yang didatangkan dari Balikpapan, Kalimantan Timur, melalui transportasi intermoda.
Penyediaan gas bumi di IKN merupakan wujud komitmen PGN sebagai pelaksana tugas dari pemerintah dalam menyediakan infrastruktur gas bumi, sekaligus mendukung rencana pembangunan kawasan industri hijau di IKN. Gas bumi, dengan tingkat emisi yang lebih rendah dibandingkan energi fosil lainnya, dipandang sebagai pilihan utama untuk energi bersih.
“PGN berkomitmen menjalankan amanat pemerintah dalam menyediakan energi bersih di IKN. Kami terus berupaya agar layanan gas bumi dapat beroperasi dengan aman untuk mendukung kesiapan infrastruktur dalam rangka peringatan HUT RI di IKN,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman (12/8/2024).
Fajriyah juga menyampaikan bahwa PGN terus mengupayakan agar pembangunan infrastruktur gas bumi di IKN berjalan sesuai target, dengan jaringan gas yang siap melayani 9.996 sambungan rumah tangga. PGN senantiasa berkolaborasi dengan Otorita IKN dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan penyediaan gas bumi yang bermanfaat, sejalan dengan visi Indonesia menuju Net Zero Emission pada 2060.
“Di masa transisi energi ini, gas bumi dipercaya sebagai sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, karena emisi CO2 yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan energi fosil lainnya. Selain itu, gas bumi berasal dari dalam negeri, sehingga membantu menghemat devisa negara untuk kebutuhan impor energi,” tutup Fajriyah.
