JAKARTA – Polda Metro Jaya resmi menahan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen bersama lima tersangka lainnya atas dugaan penghasutan dan keterlibatan dalam aksi anarkis selama demonstrasi yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025 di Jakarta. Penahanan dilakukan setelah serangkaian pemeriksaan intensif terhadap para tersangka.
“Benar telah dilakukan penahanan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangannya pada Kamis (4/9/2025).
Selain Delpedro, polisi juga menahan lima individu lain yang diduga terlibat dalam aksi provokatif tersebut. Mereka adalah Mujaffar Salim, staf Lokataru Foundation, Syahdan Husein, admin akun Instagram @gejayanmemanggil, Khariq Anhar, admin Instagram Aliansi Mahasiswa Penggugat, seorang profesor berinisial R, yang diduga sebagai pembuat dan kurir bom Molotov, serta Figha, perempuan yang diduga menghasut melalui platform TikTok.
“6 orang tersangka yang pernah disampaikan inisialnya kemarin (saat rilis ditahan),” tegas Ade Ary.
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan tokoh-tokoh yang aktif di media sosial dan organisasi masyarakat sipil. Demonstrasi yang berlangsung selama lebih dari seminggu itu dilaporkan memicu kerusuhan, termasuk penggunaan bom molotov, yang mengganggu ketertiban umum di ibu kota.
Polda Metro Jaya masih mendalami peran masing-masing tersangka untuk memastikan penegakan hukum berjalan transparan dan adil.
Penahanan ini diharapkan menjadi langkah tegas aparat kepolisian dalam menangani aksi-aksi yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.




