JAKARTA – Kepolisian terus mendalami penyebab kematian Kenzha Ezra Walewangko, mahasiswa Ilmu Politik semester 6 Universitas Kristen Indonesia (UKI). Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya belum bisa memberikan rincian lebih lanjut mengenai hasilnya.
“Kami sedang melakukan penyelidikan secara scientific investigation. Proses ini memerlukan waktu karena kami harus bekerja dengan teliti. Tidak bisa terburu-buru mengambil kesimpulan,” kata Nicolas saat konferensi pers, Jumat (6/3/2025).
Menurutnya, penyelidikan harus dilakukan dengan hati-hati agar dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai apa yang sebenarnya terjadi. “Kami tidak ingin terburu-buru menyampaikan kesimpulan kepada masyarakat atau publik sebelum memastikan segala sesuatunya,” sambungnya.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 18 saksi, yang terdiri dari 13 mahasiswa dan 5 orang dari pihak kampus UKI. “Satu orang sebagai pelapor dari otoritas kampus, dan empat orang merupakan sekuriti yang bertugas pada saat itu,” ungkap Nicolas.
Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian menemukan beberapa barang bukti, seperti bekas botol minuman keras, patahan pagar, dan batu. Selain itu, pemeriksaan luar korban dan otopsi telah dilakukan, dan saat ini pihak kepolisian tengah memeriksa organ dalam korban di laboratorium forensik.
“Meski otopsi dan pemeriksaan luar telah dilakukan, kami masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam di laboratorium forensik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat,” jelasnya.
Karena itu, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian Kenzha. “Kami masih menunggu hasil dari sains investigation yang dilakukan. Kami mohon waktu untuk memastikan segala sesuatunya dengan tepat,” pungkas Nicolas.