Kategori
Potensi Serangan Musuh Mengintai, Panglima TNI Kumpulkan Para Pakar untuk Hadapi Ancaman Terbaru
JAKARTA – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan bahwa Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau dan terletak di persimpangan dua benua dan samudera, serta memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, memiliki kepentingan strategis dalam konteks geopolitik dan geostrategis global.
Dalam konteks pertahanan dan keamanan, Yudo mengidentifikasi potensi ancaman dari kekuatan militer asing yang berusaha mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ancaman ini dapat muncul secara mendadak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang luas dan memiliki banyak pulau.
Untuk mengatasi tantangan ini, Yudo menyampaikan rencananya untuk mengusulkan Strategi Pertahanan Nusantara (SPN) kepada pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI). SPN diharapkan akan menjadi langkah yang akan diambil untuk menghadapi berbagai ancaman potensial yang mungkin muncul di masa depan yang dapat mengancam kedaulatan Indonesia.
Laksamana TNI Yudo Margono juga mencatat bahwa situasi strategis saat ini menunjukkan bahwa invasi militer oleh satu negara ke negara lain masih merupakan ancaman yang nyata. Dia mengambil contoh Perang Rusia-Ukraina sebagai bukti empiris yang harus dijadikan peringatan, menggarisbawahi pentingnya pertahanan negara dari potensi invasi.
Selain itu, Yudo menekankan peran TNI sebagai kekuatan utama dan benteng terakhir dalam menjaga kedaulatan negara dari berbagai ancaman yang mungkin muncul di masa depan. Dia menegaskan perlunya TNI selalu siap menghadapi potensi ancaman yang mungkin muncul sewaktu-waktu.
“Ancaman perang masih ada, oleh karena itu TNI perlu merumuskan strategi untuk menghadapi ancaman potensial dan faktual, yang akan menjadi dasar untuk perencanaan pengembangan kekuatan guna mengantisipasi ancaman di masa depan,” tambahnya.