JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan komprehensif terkait akar penyebab banjir bandang dan longsor yang melumpuhkan sejumlah wilayah di Pulau Sumatera dalam beberapa pekan terakhir. Dugaan kuat keterlibatan pembalakan liar kini menjadi fokus perhatian pemerintah.
Pernyataan ini disampaikan Ketua MPR RI Ahmad Muzani usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/12/2025) sore.
Pertemuan berlangsung tertutup dan langsung memicu pertanyaan awak media mengenai keterkaitan illegal logging dengan bencana yang menewaskan puluhan orang serta merendam ribuan hektare permukiman dan lahan pertanian di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Saya sudah, sudah, sudah dapat masukan yang komprehensif,” ujar Muzani singkat saat ditanya apakah Presiden telah mengetahui penyebab utama banjir di Sumatera, termasuk dugaan adanya pembalakan liar.
Muzani mengungkapkan, dari ratusan foto dan video lapangan yang ia terima, terlihat jelas tumpukan kayu gelondongan besar yang hanyut terbawa arus banjir.
Menurutnya, kayu-kayu tersebut bukan berasal dari pohon tumbang akibat angin kencang, melainkan kayu hasil tebangan lama yang masih memiliki karakteristik bekas gergaji dan potongan rapi.
Temuan visual ini, kata Muzani, memperkuat dugaan bahwa aktivitas pembalakan liar yang tidak terkendali telah memperparah kerentanan lereng gunung dan sistem drainase alami di wilayah hulu sungai.
“Kalau itu betul, berarti ada pembalakan liar yang tidak terkendali. Ini harus menjadi perhatian serius para pemangku kebijakan lingkungan. Jangan sampai kelalaian kita hari ini menjadi musibah bagi anak cucu nanti,” tegasnya.
Muzani memastikan Presiden Prabowo telah menerima laporan lengkap yang sama, termasuk data visual dan analisis awal dari berbagai pihak terkait. Namun, ia enggan membeberkan isi detail laporan tersebut maupun langkah konkret yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat.
Saat awak media mencoba menggali lebih jauh mengenai potensi tindakan hukum, penegakan aturan, hingga kemungkinan evaluasi jabatan menteri terkait, Muzani memilih mengakhiri perbincangan dan langsung menuju mobil dinasnya untuk meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Istana atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait rencana penindakan terhadap pelaku illegal logging yang diduga turut memicu banjir besar Sumatera 2025. Publik masih menantikan langkah tegas pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menangani krisis lingkungan yang terus berulang ini.