TANGERANG — Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya integritas pejabat publik dengan menyinggung kasus mantan Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer atau Noel, yang kini berstatus tersangka korupsi.
Ia meminta para kepala daerah dan aparatur pemerintah menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran untuk menjaga moralitas serta mengedepankan tata kelola pemerintahan yang bersih.
Pesan tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat membuka APKASI Otonomi Expo 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, pada Kamis (28/8).
Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa pejabat yang ingin dicintai rakyat harus mengutamakan kejujuran dan keberpihakan pada kepentingan bangsa.
“Kalau saudara mau menjadi bupati yang bener dan baik, kalau saudara mau jadi bupati yang dicintai rakyat, kalau saudara mau jadi bupati yang setia kepada Tanah Air, pendiri-pendiri bangsa, saudara harus belajar ini saudara harus menjalankan pemerintah yang bersih dan adil, ini berlaku setiap tingkat karena itu saya yang dipilih oleh rakyat saya disumpah oleh rakyat saya diberi mandat oleh rakyat saya harus menjaga UUD dan menjalankan UUD, saya harus menegakkan pemerintah yang bersih dan adil,” tegasnya.
Presiden Prabowo mengingatkan bahwa korupsi hanya akan menghambat kemajuan bangsa. Menurutnya, tidak mungkin ada kesejahteraan rakyat apabila birokrasi masih diwarnai praktik kotor.
Ia juga menekankan bahwa setiap pejabat, mulai dari kepala daerah hingga lurah, wajib menegakkan aturan dengan konsisten.
“Ini kewajiban walikota dan camat-camat dan kepala desa dan lurah-lurah kalau tidak kita tidak akan jadi negara yang berhasil kalau tidak kita tidak akan jadi negara yang berhasil tidak mungkin ada kemakmuran pemerintah yang korup tidak akan membawa kemakmuran pada rakyat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan dirinya tidak akan memberi perlindungan kepada siapapun yang terbukti melakukan korupsi, termasuk kader Partai Gerindra. Hal ini sejalan dengan pernyataan resminya di hadapan MPR pada 15 Agustus lalu.
“Di MPR tanggal 15 Agustus ingat pidato saya? Saya katakan kalaupun ada anggota Gerindra yang melanggar saya tidak akan melindungi,” ujarnya.
Pidato ini menjadi penegasan komitmen Presiden Prabowo dalam membangun pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.***




