Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan agar penanganan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ditetapkan sebagai prioritas nasional. Pemerintah pusat diminta mengerahkan seluruh sumber daya negara untuk memastikan penyelamatan warga, distribusi bantuan, dan pemulihan layanan vital berlangsung secepat mungkin.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (3/12).
“Bapak Presiden memerintahkan agar situasi ini diperlakukan sebagai prioritas nasional, termasuk jaminan bahwa dana dan logistik tersedia sepenuhnya, menggunakan dana siap pakai,” ujar Pratikno.
Pratikno menjelaskan, Presiden telah meninjau langsung wilayah-wilayah terdampak di tiga provinsi dan memimpin koordinasi lintas kementerian/lembaga bersama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan BUMN.
“Bapak Presiden memastikan negara tidak meninggalkan masyarakat sendirian dalam situasi ini,” tegasnya.
Instruksi Presiden menekankan percepatan respons, pemanfaatan penuh sumber daya nasional, dan kerja terpadu dalam mode respons cepat. Fokus utama mencakup penyelamatan korban, distribusi bantuan logistik, serta pemulihan fasilitas dan layanan publik yang terdampak.
Arahan tersebut meliputi percepatan evakuasi dan pencarian korban, pemulihan listrik, perbaikan jaringan telekomunikasi, pembukaan akses jalan dan jembatan, serta penyediaan makanan siap saji melalui dapur lapangan dan dapur SPPG.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah mengerahkan kekuatan logistik besar-besaran. Pesawat angkut A400 dikerahkan untuk membawa bantuan skala besar, sementara airdrop dilakukan menggunakan CN295, A-2904, dan C-130J Super Hercules.
Lebih dari 50 helikopter TNI, Polri, dan BNPB diterbangkan untuk menjangkau wilayah terisolasi yang tidak dapat ditembus jalur darat.
“Artinya, ini adalah penanganan nasional yang memanfaatkan sumber daya maksimal pemerintah pusat,” ujar Pratikno.
Hingga kini, lebih dari 500 ribu ton bantuan telah dikirimkan, mulai dari paket sembako, obat-obatan, tenda, hingga selimut, dengan pengiriman melalui jalur darat, laut, dan udara untuk memastikan seluruh wilayah terjangkau.
Pratikno menambahkan bahwa Presiden turut menginstruksikan percepatan penyusunan fase rehabilitasi dan rekonstruksi. Pemerintah menargetkan percepatan 100 hari dan pemantauan terbuka dalam jangka satu tahun.
“Instruksi Bapak Presiden sangat jelas: setiap jam, setiap menit harus ada perbaikan dan percepatan dalam memenuhi kebutuhan warga,” tutupnya.