JAKARTA – Nama Rismon Hasiholan Sianipar kembali menjadi sorotan karena analisisnya terhadap ijazah S1 Kehutanan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dari UGM, yang ia yakini palsu berdasarkan jenis font (Times New Roman) dan nomor seri yang dianggap tidak sesuai dengan teknologi era 1985.
Klaim ini mendapat dukungan dari pakar telematika Roy Suryo, tetapi juga menuai kritik, termasuk dari Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, yang menyesalkan penyebaran informasi yang dianggap menyesatkan.
Siapa Rismon Hasiholan Sianipar?
Dr.Eng Rismon Hasiholan Sianipar, S.T., M.T., M.Eng adalah seorang ahli forensik digital dan akademisi yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 25 April 1977.
Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik (S.T) dan Magister Teknik (M.T) di Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada, dengan fokus penelitian pada analisis sinyal tak-stasioner menggunakan transformasi wavelet diskret.
Pada tahun 2003, Rismon memperoleh beasiswa Monbukagakusho dari Pemerintah Jepang dan melanjutkan studi di Universitas Yamaguchi.
Ia meraih gelar Master of Engineering (M.Eng) pada tahun 2005 dan Doctor of Engineering (Dr.Eng) pada tahun 2008, dengan penelitian yang menggabungkan tapis tak-linier Fitzhugh-Nagumo dan kriptosistem ECC (elliptic curve cryptography) untuk menekan derau pada citra dan video digital serta mempertahankan otentikasinya.
Saat ini, Rismon berprofesi sebagai dosen di Universitas Mataram dan aktif dalam pengembangan perangkat lunak serta penulisan buku di bidang teknologi informasi.
Keahliannya meliputi pemrograman, keamanan data, serta pemrosesan sinyal dan citra digital. Ia juga dikenal sebagai praktisi dan kriptolog yang berkontribusi dalam analisis kripto untuk forensik digital.
Pada tahun 2016, Rismon menjadi sorotan publik saat memberikan kesaksian sebagai ahli forensik digital dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
Rismon mengungkapkan adanya indikasi manipulasi data pada rekaman CCTV Kafe Olivier yang ditampilkan dalam persidangan, dengan menunjukkan perbedaan ukuran file dan resolusi frame yang mengindikasikan kemungkinan manipulasi data video.
Selain itu, Rismon telah menulis dan menerbitkan berbagai buku yang berkaitan dengan pemrograman dan keamanan data, termasuk “SQLite For Beginners: Learn Fundamentals of Queries and Implement PyQt-Based Applications” dan “MARIADB WITH PYTHON GUI: A Hands-On, Project-Based Database Programming”.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman profesional yang luas, Rismon Hasiholan Sianipar terus berkontribusi dalam bidang teknologi informasi, khususnya dalam forensik digital, pemrograman, dan keamanan data.***