JAKARTA – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) terus memperkuat ekosistem kedirgantaraan nasional dengan berkolaborasi bersama PT Intercrus Aero Indonesia dalam pengembangan pesawat Vertical Take-Off & Landing (VTOL) elektrik untuk sektor Advanced Air Mobility (AAM).
Intercrus SOLA: Taksi Udara Masa Depan
Produk terbaru hasil kerja sama ini, Intercrus SOLA, dirancang sebagai taksi udara elektrik yang mampu mengangkut tiga penumpang dan satu pilot. Tak hanya untuk transportasi sipil, platform ini juga berpotensi dikembangkan dalam misi militer, seperti pengiriman logistik dan operasi pengintaian.
Pesawat ini memiliki daya angkut hingga 360 kg, jarak tempuh 200 km, dan menggunakan sistem propulsi elektrik penuh yang minim kebisingan, membuatnya cocok untuk berbagai lingkungan operasi, baik di kawasan urban padat maupun daerah terpencil.
Dukungan terhadap Green Aviation
Sebagai bagian dari inisiatif green aviation, Intercrus SOLA mengedepankan teknologi berbasis energi bersih guna mendukung ekosistem AAM di Indonesia. Dengan komitmen pada inovasi ramah lingkungan, PTDI menunjukkan arah baru dalam pengembangan transportasi udara berkelanjutan.
Demo Prototipe SOLITA di Indo Defence 2024
Pada Indo Defence 2024 Expo & Forum, PTDI dan Intercrus memamerkan prototipe sub-skala 1:7, bernama SOLITA, yang mendemonstrasikan kemampuan manuver dan hovering di hadapan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan strategi jangka panjang untuk memperkuat inovasi industri dirgantara nasional. Ia menyebutkan bahwa AAM berpotensi menjadi solusi untuk meningkatkan konektivitas di wilayah urban maupun daerah dengan akses terbatas, sekaligus mendukung operasi militer di medan sulit.
Dengan target siap terbang pada 2028, Intercrus SOLA diharapkan menjadi simbol transformasi transportasi udara Indonesia.
Parafrase ini mempertahankan kutipan sesuai gaya jurnalistik dan merangkum informasi dengan lebih padat. Jika ada hal yang ingin disesuaikan, saya siap membantu!