PT Pupuk Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mengoptimalkan produktivitas pertanian melalui Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat). Kali ini, Pupuk Indonesia menerapkan teknologi pertanian presisi “Preci-Rice” pada budidaya padi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Hasilnya, panen di wilayah tersebut meningkat dari 10 ton per hektare menjadi 11 ton per hektare, mencatatkan peningkatan sebesar 8,54%.
Pada acara panen yang dihadiri Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, beliau menyatakan, “Produktivitas padi di Subang sudah cukup tinggi, di atas rata-rata nasional. Namun, dengan teknologi Preci-Rice, hasil panen masih bisa dioptimalkan lebih jauh.”
Teknologi Preci-Rice untuk Pemupukan Presisi
Preci-Rice merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Pupuk Indonesia untuk mendeteksi status hara tanah, seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) pada tanaman padi. Teknologi ini memanfaatkan drone untuk memberikan rekomendasi pemupukan yang cepat dan presisi sesuai kebutuhan tanaman, sehingga pemupukan bisa dilakukan dengan lebih efektif.
Dalam Program Makmur yang berkolaborasi dengan Kelompok Tani Sumber Jaya di Desa Mekarjaya, teknologi Preci-Rice digunakan untuk memetakan lahan seluas 174 hektare. Hasil *drone mapping* merekomendasikan penggunaan NPK sebanyak 368 kg per hektare dan Urea sebanyak 189 kg per hektare. Namun, petani di lapangan menggunakan 200 kg NPK dan 200 kg Urea pada pemupukan pertama di usia 7-15 HST, dengan pupuk bersubsidi. Kemudian, berdasarkan rekomendasi Preci-Rice, dilakukan penambahan pupuk non-subsidi seperti Nitrea 100 kg, NPK Phonska Plus 150 kg, dan Nitrokal 50 kg pada pemupukan kedua di usia 25-30 HST.
Tri Wahyudi Saleh menekankan pentingnya pemupukan presisi, “Kami melakukan pemetaan menggunakan drone untuk mengetahui apa saja unsur yang kurang pada tanaman, sehingga petani tidak sembarangan menebar pupuk. Ini bagian dari edukasi agar hasil panen lebih optimal.”
Dukungan Teknologi untuk Pertanian Berkelanjutan
Teknologi Preci-Rice juga didukung oleh layanan Mobil Uji Tanah (MUT) yang berfungsi mendeteksi kandungan hara di tanah. Sementara Preci-Rice memfokuskan pada kebutuhan hara tanaman, layanan MUT membantu menganalisis kandungan hara pada tanah, mendukung pengelolaan lahan pertanian secara berkelanjutan.
Program Makmur sendiri merupakan ekosistem pertanian yang mencakup seluruh rantai pasok dari hulu ke hilir, baik di tingkat on-farm maupun off-farm. Di Subang, Program Makmur Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Bulog, ID FOOD, Sang Hyang Seri, ASKRINDO, serta beberapa pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun sektor pertanian yang lebih maju.
Realisasi Nasional Program Makmur Melampaui Target
Secara nasional, Program Makmur Pupuk Indonesia telah melampaui target yang ditetapkan. Hingga September 2024, realisasi lahan yang didampingi mencapai 368.324 hektare atau 136% dari target 350.000 hektare. Jumlah petani binaan mencapai 145.928 orang, menunjukkan antusiasme besar dari petani terhadap program ini.
Dukungan Pemerintah untuk Teknologi Pertanian
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra, menyoroti tantangan yang dihadapi sektor pertanian Indonesia, seperti degradasi tanah dan penurunan produktivitas. Ia menegaskan, “Tantangan ini harus diatasi dengan solusi dan pendampingan teknologi, seperti yang dilakukan Pupuk Indonesia. Langkah ini merupakan kontribusi nyata bagi kemajuan pertanian Indonesia.”
Jekvy Hendra juga menekankan pentingnya pemupukan berimbang dengan memperhatikan kualitas tanah. “Banyak daerah di Indonesia yang menggunakan pupuk berlebihan, padahal kebutuhannya tidak sebanyak itu. Teknologi pemupukan presisi seperti Preci-Rice sangat membantu dalam mengedukasi petani agar lebih tepat dalam pemupukan,” ujarnya.
Program Makmur dan teknologi Preci-Rice yang diterapkan oleh Pupuk Indonesia menjadi salah satu bukti upaya nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional secara berkelanjutan.