DEPOK – Kota Depok tengah menjadi sorotan berkat tingginya minat masyarakat terhadap program Pembinaan Karakter dan Bela Negara di barak militer. Hingga penutupan pendaftaran pada 27 Mei 2025, sebanyak 378 remaja berusia 13–15 tahun telah mendaftar untuk mengikuti kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Program ini dirancang untuk mencetak generasi muda yang disiplin, berintegritas, dan cinta tanah air.
Awalnya, program ini hanya menargetkan 50 peserta untuk gelombang pertama. Namun, melihat antusiasme yang luar biasa, kuota diperluas menjadi 100 orang, dengan komposisi 75 remaja laki-laki dan 25 remaja perempuan.
“Ya, kemarin kan kuota kita bayangin 50 (anak), di sana (Yonhub TNI AD Jatijajar) kapasitasnya bisa untuk 60 orang. Tapi begitu kita naikin jadi 100, di sana yang tempatnya terbatas sehingga akhirnya kita mohon izin, coba cari alternatif,” ujar Wali Kota Depok Supian Suri di Cilodong, Depok, pada Rabu (28/5/2025).
Lokasi Strategis dan Materi Menarik
Program yang akan digelar mulai 1 Juni 2025 ini rencananya berlangsung selama 10 hari di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, setelah sebelumnya mempertimbangkan Yonhub Jatijajar.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, menjelaskan bahwa peserta akan mendapatkan berbagai materi pembinaan, mulai dari latihan sikap dan perilaku, pembinaan mental ideologi Pancasila, hingga wawasan kebangsaan.
“Jadi materi pembelajaran sekolah itu ada juga di setiap harinya (saat pembinaan),” kata Lienda kepada wartawan, Senin (26/5/2025).
Selain itu, program ini juga mencakup kegiatan ibadah, bimbingan konseling oleh psikolog, serta pembinaan mental kejuangan dan sejarah perjuangan bangsa. Kolonel Inf Wira Muharromah dari Kostrad Cilodong menambahkan, materi yang diberikan akan berfokus pada tiga aspek utama: pengetahuan, keterampilan, dan kedisiplinan, dengan pendekatan yang disesuaikan untuk remaja.
Seleksi Ketat untuk Peserta Terbaik
Dengan jumlah pendaftar yang membludak, Pemkot Depok akan melakukan seleksi ketat untuk memilih 100 peserta prioritas. Supian Suri menegaskan bahwa tidak semua pendaftar harus memiliki riwayat kenakalan remaja.
“Artinya tidak harus juga ada kondisi-kondisi tadi (pelaku tawuran atau kenakalan remaja), tapi anaknya berkenan, orang tuanya berkenan, anaknya bersedia untuk mengikuti kegiatan ini, kita persilakan,” kata Supian.
Proses seleksi akan mempertimbangkan izin orang tua dan kesiapan anak untuk mengikuti program ini.
Dukungan Anggaran dan Harapan Besar
Pemkot Depok mengalokasikan anggaran sekitar Rp120 juta untuk mendukung pelaksanaan program ini, yang mencakup berbagai kebutuhan selama 10 hari pembinaan. Dana ini diambil dari anggaran Bakesbangpol, meski rincian penggunaannya masih dirahasiakan. “Karena banyak item-item yang juga di situ,” ujar Lienda.
Program ini merupakan bagian dari visi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter. Tingginya antusiasme masyarakat Depok menunjukkan adanya kebutuhan nyata akan pembinaan karakter bagi remaja.
“Contoh di Depok, yang daftar sudah lebih dari 270 orang, itu cermin bahwa ada kegelisahan orangtua yang harus dijawab (pemerintah),” kata Dedi Mulyadi di Universitas Indonesia, Selasa (27/5/2025).
Cara Daftar dan Informasi Lebih Lanjut
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak atau menghadapi kendala pendaftaran, Pemkot Depok menyediakan narahubung resmi, Subakti, yang dapat dihubungi melalui nomor 0813-9994-4492. Pendaftaran dilakukan secara online melalui formulir resmi di https://forms.gle/X8KMoywDuADKSr4P9.
Dengan pendekatan yang menggabungkan disiplin militer dan pendidikan karakter, program ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, dan tanggung jawab pada generasi muda Depok. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti gelombang berikutnya dan jadilah bagian dari perubahan positif untuk masa depan bangsa!