Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di kawasan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (4/11). Peresmian ini menandai penyelesaian penuh revitalisasi stasiun yang telah berlangsung selama hampir dua tahun sejak April 2023, sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan infrastruktur transportasi publik di Jabodetabek. Acara ini menjadi sorotan karena Presiden Prabowo tidak hanya meresmikan secara simbolis, tetapi juga menjajal langsung layanan KRL untuk merasakan pengalaman penumpang.
Peresmian ini juga menjadi kesempatan Prabowo menanggapi isu Kereta Cepat Whoosh, di mana ia menegaskan tanggung jawab penuh pemerintah atas proyek tersebut dan meminta tidak ada keraguan soal keberlanjutannya.
Biaya Renovasi dan Pembiayaan
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang melibatkan investasi besar untuk modernisasi infrastruktur, dengan total biaya yang dilaporkan bervariasi antar sumber resmi namun berkisar di angka Rp 350-388 miliar. Proyek dibagi tiga tahap, dengan Tahap 1 rampung akhir 2024 dan operasi bertahap sejak Juni 2025.
Biaya ini dianggap efisien mengingat peningkatan kapasitas stasiun dari 150.000 menjadi hingga 380.000 penumpang per hari, serta integrasi dengan Transit Oriented Development (TOD) di sekitar kawasan.
Fasilitas dan Inovasi Stasiun Baru
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang dirancang untuk mengatasi kepadatan penumpang yang ekstrem, dengan kapasitas naik drastis menjadi 380.000 penumpang per hari. Berikut fitur utama Stasiun Tanah Abang :
- Peron dan Jalur: Mampu melayani 1 rangkaian KRL dengan 12 gerbong (setara 3.600 penumpang per rangkaian, atau sekitar 20 pesawat Boeing 737). Jalur utama mencakup 5 rute: Kampung Bandan-Rangkasbitung, Duri-Tangerang, Manggarai-Bogor, dan Cikarang.
- Fasilitas Modern: Termasuk hall utama yang luas, lift, eskalator, toilet aksesibel, ruang tunggu AC, dan sistem keamanan CCTV terintegrasi. Desain arsitektur mengadopsi elemen tropis dengan ventilasi alami untuk kenyamanan.
- Aksesibilitas: Terhubung dengan transportasi lain seperti TransJakarta dan MRT, serta fasilitas untuk penyandang disabilitas.
- Statistik Operasional: Sejak beroperasi bertahap pada 29 Juni 2025 (awalnya hall utama dan peron jalur 2), stasiun telah melayani 63 juta penumpang KRL dari Januari hingga Oktober 2025, dengan rata-rata 49.000 penumpang per hari (plus 150.000 termasuk transit).
Proyek ini melibatkan kolaborasi Kemenhub, Kemenko Infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta, Bappenas, dan Kemensetneg, dengan PT KAI sebagai pelaksana utama.





