MOSKOW, RUSIA – Pemerintah Rusia secara resmi mengumumkan pembentukan cabang angkatan bersenjata baru yang sepenuhnya didedikasikan untuk pengoperasian drone tempur. Cabang ini dinamakan Pasukan Sistem Nirawak (Unmanned Systems Forces) dan menjadi respons langsung Moskow terhadap dominasi drone di medan perang modern.
“Pasukan Sistem Nirawak telah dibentuk di Angkatan Bersenjata Rusia,” tegas Wakil Kepala Pasukan Sistem Nirawak, Kolonel Sergey Ishtuganov, seperti dikutip media Rusia Komsomolskaya Pravda pada Kamis (13/11/2025).
Menurut Ishtuganov, struktur organisasi cabang baru ini sudah final dan pucuk pimpinannya telah resmi ditunjuk, meski identitas komandan tertinggi masih dirahasiakan.
“Operasi tempur unit sistem nirawak dilakukan sesuai dengan rencana terpadu dan berkoordinasi dengan unit lain dari kelompok pasukan,” ungkap Ishtuganov.
Saat ini ribuan personel spesialis drone sedang menjalani pelatihan intensif di berbagai akademi militer Kementerian Pertahanan Rusia serta pusat-pusat pelatihan yang bekerja sama dengan universitas sipil.
“Namun pekerjaan sedang dilakukan untuk menciptakan lembaga pendidikan tinggi militer untuk Pasukan Sistem Nirawak,” tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Vladimir Putin yang pada Juni 2025 lalu menyatakan Rusia akan membentuk pasukan drone sebagai cabang militer independen.
Pengumuman ini semakin menegaskan betapa krusialnya teknologi drone dalam konflik Ukraina yang masih berlangsung sengit, meski ada upaya mediasi damai yang digagas Presiden AS Donald Trump.
Menariknya, Rusia bukan yang pertama. Ukraina telah lebih dulu mendirikan Pasukan Sistem Nirawak sebagai cabang militer ke-12 pada Juni 2024, menjadikannya negara pionir di dunia yang memiliki satuan khusus drone dalam struktur angkatan bersenjata formal.
Dengan terbentuknya pasukan serupa di Rusia, persaingan teknologi nirawak antara kedua negara semakin memanas dan diprediksi akan mengubah wajah peperangan modern di tahun-tahun mendatang.




