JAKARTA – Peraturan Presiden (Perpres) mengenai program pengelolaan sampah berbasis energi atau waste to energy (WTE) resmi dirampungkan pemerintah.
Kepastian ini disampaikan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bersamaan dengan peluncuran instrumen investasi terbaru mereka, Patriot Bonds atau Obligasi Patriotik.
Mengutip laporan Katadata, melalui skema investasi tersebut, Danantara menargetkan penghimpunan dana jumbo mencapai US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.
Dana segar ini akan diarahkan ke sejumlah proyek strategis nasional, dengan fokus utama pada pengelolaan sampah perkotaan yang semakin mendesak.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menegaskan proses tender akan segera digelar di beberapa kota besar yang telah dipersiapkan.
“Dan daerah-daerah lain yang prioritas yang sudah bisa jalan kami akan melakukan tender proses secara terbuka dan transparan,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/9).
Enam Kota Jadi Prioritas WTE
Menurut Rosan, enam kota besar masuk daftar awal proyek WTE, yakni Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Proyek ini diproyeksikan menjadi langkah besar dalam mengatasi persoalan sampah perkotaan sekaligus mendukung transisi energi bersih.
Peluncuran Patriot Bonds: A Love Letter for Indonesia’s Future disebut bakal melibatkan puluhan konglomerat papan atas Tanah Air.
Danantara menyiapkan instrumen investasi ini melalui skema private placement senilai puluhan triliun rupiah.
Bahkan, sejumlah taipan terkaya Indonesia dikabarkan akan menempatkan dana masing-masing hingga Rp 3 triliun.
Besaran Dana Konglomerat
Bocoran di kalangan bisnis menyebut, penempatan dana akan bervariasi sesuai level kekayaan, mulai dari Rp 500 miliar – Rp 1 triliun, kemudian Rp 1,5 triliun, hingga yang tertinggi di atas Rp 3 triliun.
“Rumornya, sepuluh konglomerat terkaya yang diminta Rp 3 triliun,” kata salah satu sumber bisnis yang enggan disebutkan namanya.
Instrumen obligasi ini ditawarkan dengan bunga hanya 2% per tahun untuk tenor 5–7 tahun, jauh lebih rendah dari rata-rata bunga pasar.
Meski demikian, minat para pengusaha disebut cukup tinggi. Bahkan ada pebisnis yang awalnya tidak ditawarkan, justru mempertimbangkan untuk ikut serta demi menjaga posisi bisnis mereka.
Obligasi Tanpa Jatuh Tempo
Patriot Bond merupakan Perpetual Bond atau obligasi abadi yang tidak memiliki jatuh tempo.
Hal ini membuat instrumen investasi tersebut bisa terus berlanjut dalam jangka panjang.
Namun, sejumlah pelaku pasar menilai penarikan dana dari obligasi ini bukan perkara mudah, lantaran ada kekhawatiran dicap tidak patriotik jika memilih mundur.
Pada peluncuran perdananya, acara ini dihadiri sederet pengusaha besar dari berbagai sektor, mulai dari pertambangan, energi, perkebunan, ritel, otomotif, hingga penerbangan.
Hal ini menunjukkan komitmen kuat sektor swasta dalam mendukung agenda nasional, terutama di bidang pengelolaan sampah dan energi bersih.***




