Menjelang peluncuran program Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025 mendatang, pemerintah memastikan 63 titik lokasi Sekolah Rakyat sudah rampung direnovasi dan siap digunakan pada tahun ajaran 2025/2026.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Tiga fokus utama dalam program ini meliputi:
Sekolah Rakyat, sekolah berasrama penuh yang menyediakan pendidikan nasional, tempat tinggal layak, serta fasilitas lengkap yang didukung penuh oleh pemerintah.
Pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang akan menjadi tahap awal sebelum proses belajar mengajar formal dimulai.
Masa orientasi belajar selama satu hingga tiga bulan untuk memastikan kesiapan siswa dan tenaga pendidik.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat akan diresmikan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 14 Juli 2025.
Program ini menargetkan 100 titik sekolah rampung pada akhir Juli 2025, dengan 395 rombongan belajar dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan titik terbanyak yakni 48 lokasi, diikuti Sumatera 22 titik, Sulawesi 15 titik, Bali-Nusra 4 titik, Kalimantan 4 titik, Maluku 4 titik, dan Papua 3 titik.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyatakan program ini menyasar masyarakat paling rentan termasuk 0,7% warga Indonesia yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan pemerataan kesejahteraan di seluruh pelosok negeri.
Admin | Caption: Raihana