JAKARTA – Senator Amerika Serikat (AS), Rick Scott menilai masa kepemimpinan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro akan segera berakhir dan menyarankan agar pemimpin tersebut meninggalkan negaranya.
“Jika saya Maduro, saya akan langsung menuju Rusia atau China,” ujar politisi Partai Republik asal Florida itu dalam wawancara dengan CBS, yang diterbitkan pada Minggu, dilansir dari Anadolu, Selasa (28/10/2025).
Scott menilai bahwa “hari-hari Maduro sudah dihitung,” dan memprediksi “sesuatu akan terjadi,” baik dari tekanan internal maupun eksternal terhadap pemerintahan Venezuela.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan invasi AS ke Venezuela, Scott menyatakan hal itu tidak mungkin terjadi.
“Jika kami melakukannya, saya akan terkejut,” ujarnya.
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan militer di kawasan Amerika Selatan. Sebuah kapal perang AS dilaporkan tiba di Trinidad dan Tobago pada Minggu, menyusul langkah pemerintahan Presiden Donald Trump yang pada awal Oktober menyetujui operasi CIA di Venezuela.
Scott juga memprediksi bahwa kejatuhan Maduro akan menjadi “akhir bagi Kuba,” seraya menegaskan bahwa “Amerika akan mengurus Belahan Bumi Selatan.”
Meski demikian, ia mengakui bahwa kelelahan perang di AS membuat pemerintahannya sulit berkomitmen untuk mengirimkan pasukan darat, namun tidak menutup kemungkinan adanya intervensi internasional jika diperlukan.
Pemerintah Venezuela belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan tersebut. Sebelumnya, Maduro mengecam langkah militer AS, menuding Washington berupaya memicu “perang abadi baru.”
Sebagai langkah antisipasi, Venezuela telah mengerahkan 5.000 rudal antipesawat Igla-S buatan Rusia di berbagai wilayah untuk memperkuat sistem pertahanan udara. Di sisi lain, AS meningkatkan operasi maritim dengan menargetkan kapal-kapal yang diduga terkait dengan perdagangan narkoba Venezuela di perairan internasional.





