JAKARTA – Kabar duka datang dari mantan juru taktik Timnas Indonesia Alfred Riedl, sosok yang meninggal dunia di usianya yang ke 70 tahun ini pernah cukup lama menjadi pelatih Skuat Garuda.
Dalam karirnya bersama Indonesia, Alfred diketahui dipanggil PSSI pada tanggal 4 Mei 2020 lalu. Tugas Alfred saat itu adalah untuk membantu Timnas meraih gelar Piala Aff untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2010 lalu. Sayangnya saat itu PSSI masih dibawah pimpinan Nurdin Halid yang diselimuti sejuta masalah mulai dari memimpin dibalik jeruji hingga banyak bermunculan isu politik praktis.
Alfred Riedl diketahui memulai debutnya melawan tim internasional pada tanggal 8 Oktober 2010 lalu melawan Uruguay dan terus melakukan laga uji coba untuk mempersiapkan diri di Piala AFF 2020. Akhirnya dengan bekal 6 kali laga iju coba Timnas Indonesia tampil cukup meyakinkan.
Sayangnya kala itu Indonesia harus kalah di hadapan Malaysia dalam pertandingan final. Yang lebih menyakitkan kekalahan kala itu dibarengi dengan beredarnya isu mafia sepak bola dan pengaturan skor.
Diketahui dari 13 pertandingan yang dijalani bersama Timnas Indonesia pada tahun 2010 lalu sebanyak 11 laga diakhiri dengan kemenangan, dua kali kalah dan tanpa imbang.
Rapor perjalanan yang baik tidak lantas membuat karirnya mulus, lagi-lagi isu campur tangan politik dengan PSSI masih melekat pada kala itu hingga muncul slogan “Kick Politic Out of Football”.
Saat La Nyalla Mattalitti menjadi orang nomor 1 di PSSI, Alfred kembali dipanggil untuk melatih Timnas. Sama seperti sebelumnya, tugasnya masih untuk memboyong Piala AFF pada 2014.
Namun tak tik yang dipersiapkan Alfred Riedl kali ini kurang baik hingga membuat Timnas tak lolos penyisihan grup. Catatan buruk ini kemudian membuat Alfred dipecat.
Kemudian pada tahun 2016 ia kembali dipanggil oleh PSSI untuk kembali melatih Skuat Garuda. Masalah datang kembali, saat persiapan menuju Piala AFF 2016, Alfred dihadapkan satu kendala yakni tidak seluruh pemain terbaik Indonesia dipanggil olehnya karena ada situasi politik antara klub dan PSSI.
PSSI mengeluarkan keputusan yang konyol dan cukup memberatkan Alfred dengan diperkenankan memanggis maksimal tiga pemain dari klub yang sama. Namun, justru penampilan Timnas kala itu malampaui ekspetasi, dengan pemain yang bisa dibilang pas-pasan dan latihan yang kurang karena hanya berselang beberapa minggu sebelum laga Piala AFF dimulai. Tim yang kala itu diyakini tak menjadi apa-apa justru berhasil menelusup hingga ke partai final.
Sayangnya, Timnas harus kembali menghadapi kegagalan saat menghadapi Thailand di final. Selama tahun 2016 lalu Timnas Indonesia diketahui menjalani 11 pertandingan, 4 kali menang, 3 imbang, dan 4 kali kalah.