JAKARTA – Sony resmi mengambil alih kepemilikan mayoritas atas waralaba legendaris Peanuts karya Charles M. Schulz, yang menampilkan karakter ikonik seperti Snoopy dan Charlie Brown.
Sony Pictures Entertainment (SPE) dan Sony Music Entertainment Jepang (SMEJ) mengumumkan telah menandatangani perjanjian definitif dengan perusahaan media Kanada, WildBrain, untuk mengakuisisi seluruh 41% saham WildBrain di Peanuts Holdings LLC. Nilai transaksi mencapai CAN $630 juta atau sekitar US $457 juta, dengan penutupan bergantung pada persetujuan regulator.
Dengan tambahan kepemilikan ini, Sony secara tidak langsung menguasai 80% saham Peanuts Holdings LLC, sementara keluarga Charles M. Schulz tetap memegang 20%. Hak cipta dan pengelolaan bisnis Peanuts akan tetap dijalankan oleh Peanuts Worldwide, anak perusahaan Peanuts Holdings LLC.
“Sejak 2018, SMEJ bangga menjadi bagian dari kemitraan di balik ‘Peanuts,’ sebuah merek hiburan global ikonik dengan warisan 75 tahun dalam menghibur penonton di seluruh dunia,” ujar Shunsuke Muramatsu, Presiden dan CEO Sony Music Entertainment Jepang, dilansir dari Variety, Jumat (19/12/2025). Ia menegaskan Sony berkomitmen melanjutkan warisan Schulz dan menjaga relevansi Peanuts lintas generasi.
Ravi Ahuja, Presiden dan CEO Sony Pictures Entertainment, menambahkan: “‘Peanuts’ adalah karya yang abadi dan ikonik. Dengan kekuatan gabungan kami, kami memiliki kemampuan unik dan peluang luar biasa untuk melindungi dan membentuk masa depan karakter-karakter tercinta ini untuk generasi mendatang.”
WildBrain, yang sebelumnya memegang saham signifikan, menyebut kesepakatan ini akan menghapus seluruh utang perusahaan dan memberi fleksibilitas finansial untuk memperkuat waralaba lain seperti Strawberry Shortcake dan Teletubbies. Meski melepas saham, WildBrain tetap menjadi mitra Peanuts melalui distribusi konten, pengelolaan saluran YouTube Snoopy, serta lisensi produk konsumen di sejumlah wilayah.
Peanuts pertama kali diperkenalkan pada 2 Oktober 1950 lewat komik strip karya Schulz yang terbit di tujuh surat kabar. Sejak itu, Peanuts berkembang menjadi fenomena global dengan ribuan produk konsumen, atraksi taman hiburan, acara budaya, hingga serial animasi di Apple TV.