JAKARTA – Bulog memastikan ketersediaan beras di pasar modern tetap aman.
Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan, distribusi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras premium berjalan lancar tanpa hambatan.
Kepastian ini disampaikan Rizal usai melakukan inspeksi bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri di sejumlah ritel modern, seperti Alfamart, Indomaret, hingga Grand Lucky di kawasan Radio Dalam, Jakarta, pada Minggu (14/9/2025).
Menurutnya, pasokan terus terjaga dan penyaluran beras SPHP berlangsung sesuai rencana.
“Jadi kami dari pemerintah sudah semaksimal mungkin untuk menyalurkan beras-beras. Baik SPHP maupun beras premium ke ritel-ritel yang ada di Jakarta dan sekitarnya,” kata Rizal.
Tidak hanya di Ibu Kota, Bulog juga menyalurkan beras ke berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, hingga Maluku dan Papua. Seluruhnya dipastikan tersedia dengan harga sesuai aturan.
Untuk beras SPHP, harga ditetapkan Rp62.500 per 5 kilogram. Sementara beras premium, seperti Punokawan, Befood Setra Ramos, dan SLVP Super, dipasarkan Rp74.500 per 5 kilogram, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Selain itu, sejumlah merek swasta seperti Topi Hoki, Anak Raja, hingga Hok-1 juga masih mudah ditemui di rak-rak ritel modern.
“Ini menunjukkan bahwa pemerintah mendorong sepenuhnya untuk penyaluran beras ke seluruh ritel-ritel modern, maupun nanti ke pasar-pasar.”
“Supaya isu terkait dengan kelangkaan beras bisa dijawab dengan apa yang ada sekarang saat ini,” lanjut Rizal.
Bulog mencatat penyaluran beras SPHP sudah mencapai 400 ribu ton, mencakup pasar tradisional maupun toko ritel modern.
Untuk memastikan stabilitas, Bulog rutin melakukan pengecekan gudang, pasar, hingga toko agar masyarakat bisa membeli beras sesuai kebutuhan.
Selain menjaga jumlah stok, Bulog juga menekankan kualitas beras. Penerapan sistem first in, first out (Fifo) dan first expired, first out (Fefo) dilakukan agar rotasi beras berjalan optimal dan mutu tetap terjaga di pasaran.
“Mudah-mudahan ini berkelanjutan dan ditambah lagi kemarin sudah ada kepastian dari Bapak Menko Pangan soal bantuan pangan untuk empat bulan ke depan.”
“Sehingga nanti target yang 1,3 juta ton (penyaluran beras SPHP) tersebut bisa terpenuhi,” jelas Rizal.
Hingga September 2025, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang tersimpan di gudang Bulog tercatat mencapai 3,9 juta ton.
Jumlah ini diyakini mampu menjaga kebutuhan masyarakat di tengah fluktuasi pasar dan memastikan harga tetap terkendali.***




