JAKARTA – Rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu layanan jemaah sekaligus memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Arab Saudi dalam konteks terkini.
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan proyek Kampung Haji bukan sekadar infrastruktur ibadah, melainkan simbol kedekatan diplomatik dua negara yang terus terjaga hingga saat ini.
Juru Bicara II Kemlu RI, Vahd Nabyl A. Mulachela, menyampaikan bahwa inisiatif tersebut mencerminkan hubungan Indonesia dan Arab Saudi yang telah terjalin selama 75 tahun dalam temu media di Jakarta, Jumat (19/12/2025).
“Apabila dilihat dari sudut pandang hubungan bilateral, hal ini menunjukkan eratnya hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi yang sudah menginjak usia 75 tahun,” ujar Nabyl.
Ia menekankan kepentingan besar Indonesia dalam pengembangan Kampung Haji mengingat jumlah jemaah haji asal Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
Kondisi tersebut membuat peningkatan fasilitas dan kualitas pelayanan di Tanah Suci menjadi kebutuhan mendesak yang terus diupayakan pemerintah.
Nabyl mengungkapkan bahwa koordinasi lintas pihak telah dilakukan secara intensif demi memastikan proyek Kampung Haji berjalan optimal dan berkelanjutan.
Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui kolaborasi Danantara Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan haji.
“Pengelolaan Kampung Haji dengan sebaik-baiknya adalah hal yang mesti didorong semua pihak,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Indonesia tengah mengikuti proses lelang lahan untuk pembangunan Kampung Haji di Mekah.
Rosan menjelaskan bahwa lahan yang dibidik berada di kawasan Western Hindawiyah dengan kontur datar dan jarak sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram.
Dalam tahapan lelang tersebut, Indonesia berhasil menempati posisi dua besar peserta berdasarkan penilaian teknis dan administratif.
“Proses bidding-nya adalah melalui rencana, gambar, kemudian mengikuti peraturan dan lain-lain, dan kita (masuk) dua besar. Alhamdulillah,” ujar Rosan.
Ia menambahkan bahwa pengumuman pemenang lelang direncanakan berlangsung pada Januari 2026 sesuai jadwal yang ditetapkan otoritas Saudi.
Selain proyek Kampung Haji, Danantara Indonesia juga telah memperluas investasi dengan mengakuisisi aset perhotelan dan real estat di kawasan Thakher City, Mekah.
Aset tersebut berpotensi dikembangkan menjadi 6.025 kamar dengan kapasitas lebih dari 23.000 jemaah haji Indonesia.
Akuisisi dilakukan melalui penandatanganan perjanjian antara Danantara Investment Management dan Thakher Development Company pada Minggu (14/12) waktu Arab Saudi.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk memastikan layanan haji Indonesia semakin layak, terintegrasi, dan berdaya saing global.***