PAPUA – Tim DVI Polda Papua Menguak Identitas Korban Kecelakaan Pesawat Sam Air di Yalimo, Papua
Tim DVI Polda Papua, yang dipimpin oleh Kombes dr. Nariyana dan didampingi oleh Kombes Alfred Papare, Irwasda Polda Papua, mengungkapkan hasil pemeriksaan DNA terhadap kru dan penumpang pesawat Sam (Semuwa) Air yang mengalami kecelakaan saat menuju Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan DNA yang dilakukan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, tim berhasil mengidentifikasi korban dalam enam kantong jenazah yang ditemukan. Kantong jenazah nomor PM/001/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Roni Haleroan, kantong jenazah nomor PM/002/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Hari Permadi.
Selanjutnya, kantong jenazah nomor PM/005/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Abet Heleroan, kantong jenazah nomor PM/003/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Dormina Heleroan, kantong jenazah nomor PM/004/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Levi Murib, dan kantong jenazah nomor PM/006/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Petrus Kepno. Di dalam kantong jenazah nomor PM/005/VI/2023/YLM juga ditemukan properti pesawat.
Tim DVI mengakui bahwa pemeriksaan DNA ini dilakukan setelah tidak dapat melakukan identifikasi melalui sidik jari atau gigi korban. Kondisi jenazah yang ditemukan dalam keadaan terbakar membuat identifikasi awal tidak memungkinkan. Namun, setelah penelitian lebih lanjut dan pencocokan dengan sampel DNA keluarga korban, identitas korban dapat terungkap.
Kombes dr. Nariyana menambahkan bahwa setelah identifikasi, tim akan melakukan proses pemulasaraan jenazah dan kemudian menyerahkan mereka kepada keluarga untuk dimakamkan.
“Seluruh kru dan penumpang pesawat PK-SMW yang mengalami kecelakaan saat terbang dari Elelim ke Poik pada Jumat (23/6) telah teridentifikasi,” kata Kombes dr. Nariyana dari Bidang Dokkes Polda Papua, seperti dilansir oleh Antara pada Kamis (13/7/2023).
Sebelumnya, Kapolda Papua yang diwakili oleh Kombes Alfred Papare mengakui bahwa proses identifikasi memakan waktu yang cukup lama karena adanya hari libur nasional. Meskipun demikian, melalui Bidang Dokkes Polda Papua, mereka meminta agar Pusdokkes Polri dapat mempercepat pemeriksaan untuk mengungkap identitas korban, ujar Kombes Papare.