PAPUA – Pangkalan TNI AL (Lanal) Aru musnahkan 1000 liter atau 1 ton minuman keras jenis Sopi tak betuan. Pemusnahan ini berlangsung di Mako Lanal Aru yang disaksikan langsung oleh Komandan Lanal Aru, Letkol Laut (P) Sriadi
Pemusnahan Sopi untuk Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban
Danlanal Aru, Letkol Laut Sriadi, menjelaskan bahwa pemusnahan tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah Kepulauan Aru. Menurutnya, pengawasan terhadap kapal yang bersandar di Pelabuhan Umum Yos Soedarso Dobo perlu ditingkatkan guna mencegah peredaran minuman keras jenis Sopi yang sering memicu kecelakaan, kerusuhan, dan perkelahian antar warga.
“Baru beberapa hari yang lalu, kerusuhan terjadi di Kota Dobo akibat minuman keras ini. Untuk itu, kami akan meningkatkan pengawasan guna meminimalisir masuknya barang-barang ilegal seperti ini ke wilayah kami,” ungkapnya.
Awal Penemuan Minuman Keras pada Januari 2025
Pemusnahan 1 ton Sopi ini berawal dari penemuan minuman keras tersebut oleh personel pengamanan Pelabuhan Lanal Aru pada Jumat, 24 Januari 2025. Saat itu, tim pengamanan tengah melakukan pengecekan terhadap barang-barang yang akan turun dari kapal KM. Sabuk Nusantara 60 yang bersandar di Pelabuhan Umum Yos Soedarso Dobo.
Dalam pemeriksaan, ditemukan minuman keras jenis Sopi dalam jumlah yang cukup banyak, terdiri dari 17 karung, 7 kardus, 11 jerigen ukuran 35 liter, 150 botol aqua sedang, dan 200 plastik ukuran 1 liter, dengan total sekitar 1000 liter atau 1 ton.
Meskipun sudah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, hingga kini pihak Lanal Aru belum berhasil mengidentifikasi pemilik minuman keras tersebut. Oleh karena itu, pemusnahan dilakukan untuk menghindari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh barang ilegal ini.
Tindak Lanjut dari Kasal TNI AL
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, menegaskan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk terus meningkatkan pengawasan dan kesiapsiagaan dalam merespons cepat informasi terkait kegiatan ilegal di perairan nusantara. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah laut Indonesia, serta mencegah masuknya barang-barang terlarang yang dapat merugikan masyarakat.
Dengan langkah tegas ini, TNI AL berharap dapat menciptakan perairan yang lebih aman, sekaligus mencegah dampak negatif yang disebabkan oleh peredaran minuman keras ilegal seperti Sopi di wilayah Kepulauan Aru.