JAKARTA – Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menegaskan bahwa menu Makan Bergizi Gratis (MBG) produksi TNI aman dan berkualitas, menyusul maraknya kasus keracunan di sejumlah daerah. Pernyataan itu disampaikan saat membuka Kompetisi Taekwondo Internasional di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (28/9/2025).
Fenomena keracunan massal di beberapa daerah, termasuk kasus siswa di Karimun dan Jawa Barat, telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan program MBG. Namun, Tandyo menekankan bahwa dapur produksi MBG di bawah naungan TNI telah menerapkan standar ketat untuk menjamin keamanan dan nilai gizi. Setiap tahap pengolahan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi, diawasi secara ketat guna menghindari risiko kontaminasi.
“MBG yang dibangun oleh TNI, saya kira higienis dan tidak ada yang mungkin pemberitaan selama ini dalam minggu-minggu ini beritanya dipenuhi dengan beberapa satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang kurang profesional,” kata Tandyo.
Lebih lanjut, Wakil Panglima TNI ini menyoroti bahwa bahan makanan yang digunakan semuanya bersumber dari supplier terverifikasi, dengan fokus pada kesegaran dan kandungan nutrisi esensial seperti protein, vitamin, serta mineral.
Proses ini tidak hanya memenuhi regulasi Badan Gizi Nasional (BGN), tetapi juga melibatkan tim ahli gizi TNI untuk memastikan menu MBG dapat mendukung pertumbuhan anak-anak dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Sementara itu, momentum positif program MBG semakin terasa dengan kunjungan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto beserta jajaran petinggi lainnya ke Solo, Jawa Tengah. Di sana, mereka dijadwalkan meresmikan fasilitas dapur MBG baru yang diharapkan menjadi pusat distribusi utama makanan bergizi gratis bagi ribuan warga.
Inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengatasi stunting dan malnutrisi di kalangan anak usia dini, dengan target mencakup jutaan penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Tandyo menyampaikan optimisme bahwa peresmian ini akan menjadi titik balik bagi program nasional tersebut. “Mudah-mudahan Panglima TNI bisa meluruskan itu semua sehingga program pemerintah yang langsung dirasakan ke masyarakat bisa kita laksanakan dengan baik,” jelas Tandyo.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan bagian dari kebijakan strategis pemerintahan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui asupan nutrisi terjangkau.
Meski sempat terganjal isu keamanan di unit-unit swasta, keterlibatan TNI diharapkan membawa angin segar dengan standar militer yang terkenal disiplin. BGN sendiri telah menginstruksikan penangguhan sementara operasional SPPG bermasalah minimal 14 hari untuk investigasi lanjutan, sementara dapur TNI tetap beroperasi penuh kapasitas.
Dengan dukungan ini, diantisipasi program MBG akan berkembang pesat, khususnya di wilayah pedesaan dan perkotaan dengan tingkat kemiskinan tinggi.