TEXAS, AS – Banjir bandang dahsyat yang menerjang Texas Tengah pada Jumat (4/7/2025) telah memakan korban jiwa yang terus bertambah, mencapai 43 orang, termasuk 15 anak-anak. Bencana ini, yang dipicu hujan lebat dengan curah setara beberapa bulan dalam hitungan jam, menyisakan duka mendalam, terutama di wilayah Kerr County, dekat Sungai Guadalupe.
Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung intensif untuk menemukan korban yang hilang, di tengah ancaman cuaca ekstrem yang belum reda.
Kengerian Banjir Bandang di Texas Hill Country
Hujan deras yang mengguyur wilayah Texas Tengah sejak Kamis malam (3/7/2025) menyebabkan Sungai Guadalupe meluap dengan cepat, menghanyutkan rumah, pohon, dan bahkan perkemahan musim panas yang diikuti ratusan anak-anak. Menurut laporan, curah hujan mencapai 25 sentimeter dalam semalam, memicu banjir bandang di kawasan yang dikenal sebagai “lorong banjir bandang” karena lapisan tanahnya yang tipis. Wilayah ini, terletak sekitar 105 kilometer barat laut San Antonio, menjadi pusat bencana yang menghancurkan.
“Saat ini petugas masih terus mencari korban hilang,” ujar Gubernur Texas Greg Abbott dalam konferensi pers pada Sabtu (5/7/2025) sore. “Para pejabat akan gigih memastikan mereka menemukan setiap orang yang menjadi korban peristiwa ini,” tambahnya, seraya mengumumkan deklarasi bencana yang diperluas untuk mempercepat upaya penyelamatan.
Upaya Penyelamatan Heroik di Tengah Ancaman Cuaca
Tim penyelamat, yang terdiri dari 400 hingga 500 personel, termasuk Garda Nasional Texas dan penyelam air, dikerahkan dengan 14 helikopter, 12 drone, dan perahu karet untuk mengevakuasi korban. Hingga kini, 237 orang berhasil diselamatkan, dengan 167 di antaranya dievakuasi menggunakan helikopter. Namun, puluhan orang, termasuk lebih dari 20 anak-anak peserta perkemahan musim panas, masih dinyatakan hilang.
Kerr County, yang menjadi salah satu wilayah terparah, menyaksikan kehancuran infrastruktur dan pemukiman. Video yang beredar di media sosial menunjukkan rumah-rumah hanyut dan warga berjuang melawan arus air yang deras. Badan Cuaca Nasional AS mengeluarkan peringatan darurat banjir bandang, mendesak warga di dekat Sungai Guadalupe untuk segera mencari tempat yang lebih tinggi.
Anak-Anak Perkemahan Jadi Korban
Tragedi ini sangat memukul perkemahan musim panas, seperti Camp Mystic, yang diikuti ratusan anak-anak usia 7-17 tahun. Banjir bandang yang datang di malam hari menyapu perkemahan tersebut, menyebabkan banyak anak terpisah dari kelompoknya. “Sekitar 23 (perempuan tidak diketahui keberadaannya) dari Camp Mystic, di sepanjang Sungai Guadalupe,” kata pejabat Pemerintah Negara Bagian Texas, Dan Patrick, seperti dikutip dari AFP.
Orang tua dan keluarga korban memenuhi media sosial dengan permohonan informasi tentang anak-anak mereka yang hilang. Austin Dickson, CEO Community Foundation of the Texas Hill Country, menyebutkan bahwa wilayah ini rentan terhadap banjir bandang karena kondisi geografisnya. Organisasinya kini tengah menggalang dana untuk membantu korban bencana.
Ancaman Cuaca Ekstrem Berlanjut
Peringatan banjir bandang masih berlaku hingga akhir pekan ini, dengan prakiraan cuaca menyebutkan potensi hujan susulan di Texas Tengah. “Hujan telah reda, tetapi kita mengetahui akan ada gelombang lainnya yang datang,” ujar Direktur Departemen Keselamatan Publik Texas, Freeman Martin. Situasi yang masih berkembang membuat pihak berwenang waspada, dengan jumlah korban jiwa yang diperkirakan masih dapat bertambah.
Presiden AS Donald Trump, dalam wawancara di atas Air Force One, menjanjikan bantuan federal penuh untuk korban bencana. “Kami akan mendukung mereka sepenuhnya,” tegasnya. Sementara itu, masyarakat setempat terus berduka, dengan banyak warga kehilangan rumah, harta benda, dan orang-orang terkasih.
Solidaritas di Tengah Duka
Bencana ini menjadi pengingat akan kerentanan wilayah Texas terhadap cuaca ekstrem, terutama di musim hujan. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menghindari daerah rawan banjir. Pemerintah setempat juga mengimbau warga untuk mendukung upaya penyelamatan dengan tidak melintasi jalur evakuasi yang masih terendam.
Tragedi banjir bandang di Texas ini tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma mendalam bagi keluarga korban, terutama mereka yang masih menanti kabar tentang anak-anak mereka. Dengan upaya penyelamatan yang terus berlangsung, harapan untuk menemukan lebih banyak penyintas tetap menyala di tengah kepedihan.