JAKARTA – Presiden AS, Donald Trump pada hari Sabtu mengungkapkan pendapatnya mengenai situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, yang disebabkan oleh serangan militer Israel. Trump mengatakan bahwa negara-negara seperti Yordania dan Mesir seharusnya menerima lebih banyak pengungsi Palestina dari Gaza, tempat yang kini mengalami kehancuran besar dan menewaskan puluhan ribu orang.
“Saya mengatakan kepada Raja Abdullah, saya ingin Anda mengambil lebih banyak orang. Saya melihat seluruh Jalur Gaza sekarang, dan itu kacau, benar-benar kacau. Saya ingin mereka mengambil orang-orang,” ujar Trump dalam konferensi pers setelah berbicara dengan Raja Yordania pada hari Sabtu. Dia juga berencana untuk berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Minggu untuk membahas hal tersebut.
Trump mencatat bahwa lebih dari satu juta orang bisa dipindahkan untuk meringankan situasi di Gaza, yang sebelumnya dihuni sekitar 2,3 juta orang sebelum dimulainya perang dengan Israel. “Gaza adalah situs perusakan. Hampir semuanya hancur dan orang-orang mati di sana. Saya lebih memilih untuk bekerja sama dengan negara-negara Arab dan membangun perumahan di lokasi yang lebih aman, di mana mereka bisa hidup dalam kedamaian,” tambah Trump, dikutip dari Reuters.
Tindakan ini muncul setelah perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok Hamas menyerang Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang. Serangan balasan Israel ke Gaza telah menyebabkan lebih dari 47.000 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan memicu tuduhan genosida serta pelanggaran hak asasi manusia yang dibantah oleh Israel.
Meski demikian, kritik terhadap kebijakan AS dalam mendukung Israel terus berlanjut, meskipun AS menyatakan bahwa mereka mendukung Israel dalam mempertahankan diri dari kelompok-kelompok militan yang didukung Iran, seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.