JAKARTA – Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (11/11/2025) pagi tercatat dalam kondisi baik. Berdasarkan data laman IQAir yang diperbarui pukul 06.00 WIB, tingkat polusi udara di ibu kota berada pada angka 19, dengan konsentrasi PM 2,5 sebesar 21 mikrogram per meter kubik, atau memenuhi panduang kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan kondisi tersebut, warga Jakarta dapat beraktivitas di luar rumah tanpa kekhawatiran berlebih. Masyarakat bahkan disarankan membuka jendela untuk mendapatkan udara segar dari luar ruangan.
Di sisi lain, Bandung, Jawa Barat, tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada waktu yang sama, dengan nilai 115 atau kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Sementara itu, data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta melalui laman resminya menunjukkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) terbaik berada di Kelapa Gading dengan angka 18, sedangkan kualitas udara terburuk tercatat di Marunda dengan nilai 53.
DLH DKI Jakarta terus memperkuat sistem pemantauan kualitas udara agar masyarakat dapat memantau kondisi lingkungan secara real-time melalui portal udara.jakarta.go.id dan aplikasi JAKI.
Melalui platform tersebut, warga bisa memantau indeks harian serta mengambil langkah antisipatif bila terjadi penurunan kualitas udara, seperti menggunakan masker atau membatasi aktivitas di luar ruangan bagi kelompok sensitif.
“Kami juga menyiapkan Early Warning System (EWS) yang dikembangkan dari platform udara.jakarta.go.id agar masyarakat dapat mengetahui prakiraan kondisi polusi udara hingga tiga hari ke depan,” kata Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto.