JAKARTA– Beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana hidrometeorologi dalam beberapa hari terakhir akibat curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem. Banjir dan angin kencang melanda sejumlah daerah, menyebabkan kerusakan infrastruktur, permukiman warga, serta mengganggu aktivitas masyarakat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan upaya tanggap darurat untuk memastikan keselamatan warga dan mempercepat pemulihan pascabencana.
Banjir di Prabumulih Selatan, Sumatera Selatan
Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, menjadi salah satu daerah terdampak banjir. Hujan deras yang turun sejak Minggu pagi (23/2) pukul 08.40 WIB menyebabkan banjir di Kelurahan Sukaraja. Sebanyak 169 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan 169 rumah terendam air. BPBD Kota Prabumulih telah melakukan evakuasi dan pemantauan situasi. Hingga saat ini, banjir belum sepenuhnya surut, dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat potensi hujan deras masih berlanjut.
Banjir Meluas di Bandar Lampung, Lampung
Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, juga dilanda banjir akibat hujan intensitas tinggi sejak Sabtu (22/2) dini hari. Tercatat 9.353 KK terdampak, dengan satu korban jiwa meninggal dunia. Banjir merendam 14 kecamatan, termasuk Kedamaian, Tanjung Karang Barat, Kemiling, dan Rajabasa. Fasilitas umum, jalan nasional, dan beberapa sekolah juga tergenang air.
BPBD Kota Bandar Lampung bersama pihak terkait telah melakukan evakuasi, distribusi bantuan darurat, dan asesmen dampak bencana. Hingga Minggu (23/2) pukul 19.00 WIB, beberapa wilayah seperti Pematang Wangi, Way Kandis, Tanjung Senang, dan Labuhan Ratu Raya masih terendam air.
Banjir di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
Di Pulau Kalimantan, banjir melanda Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, akibat hujan deras sejak Minggu (23/2). Tiga kecamatan terdampak parah, yaitu Tanah Grogot, Kuaro, dan Batu Sopang. Sebanyak 48 KK terdampak, dengan rumah dan fasilitas umum terendam air.
BPBD Kabupaten Paser bersama instansi terkait melakukan penanganan darurat, termasuk penjebolan trotoar untuk mempercepat aliran air ke Telaga Ungu. Hingga Minggu siang (23/2), genangan air di beberapa titik mulai menyusut sekitar 30 cm, memungkinkan warga kembali beraktivitas. Namun, masyarakat diimbau tetap waspada karena curah hujan masih tinggi.
Angin Kencang di Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Cuaca ekstrem berupa angin kencang melanda Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (23/2) pukul 11.45 WIB. Angin kencang menerjang sejumlah wilayah, termasuk Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, Imogiri, Jetis, dan Kasihan.
Dampaknya cukup signifikan: 27 KK terdampak, satu warga luka ringan, 27 rumah rusak, dan 66 pohon tumbang yang mengganggu akses jalan dan jaringan listrik di 18 titik. BPBD Kabupaten Bantul bersama TNI, Polri, PLN, PMI, Tagana, dan relawan melakukan asesmen dan penanganan darurat. Pembersihan pohon tumbang masih berlangsung, sementara pendataan kerusakan terus dilakukan.
Imbauan BNPB untuk Masyarakat
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama di daerah rawan banjir dan angin kencang. Warga diharapkan memantau informasi cuaca terkini dari instansi terkait dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta petugas di lapangan. Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi BPBD setempat atau pihak berwenang untuk mendapatkan bantuan.




