VENICE – Festival Film Venesia 2025 ditutup dengan sorotan politik, kehadiran bintang Hollywood, dan tepuk tangan panjang yang menggema di Lido. Selain menjadi panggung premier film-film potensial Oscar seperti Bugonia (Yorgos Lanthimos, 6 menit standing ovation), The Smashing Machine (Bennie Safdie, 15 menit), dan The Testament of Ann Lee (Mona Fastvold, 15 menit), festival ini juga diramaikan isu geopolitik dan protes perang Gaza.
Film The Voice of Hind Rajab, sebuah dokumenter tentang upaya menyelamatkan seorang gadis Palestina berusia 5 tahun, menjadi sorotan dengan standing ovation selama 22 menit. “The Voice of Hind Rajab” memicu tangis dan sorakan “Free Palestine” di ruangan, disertai pengibaran bendera Palestina, seperti dikutip dari Variety, Sabtu (6/9/2025). Sementara itu, film seperti The Wizard of the Kremlin dan A House of Dynamite turut mengangkat isu politik sensitif, menambah dimensi diskusi di festival.
Bintang-bintang Hollywood seperti Dwayne Johnson, Emma Stone, dan George Clooney mendominasi headline, didukung oleh kehadiran Netflix dengan tiga film kompetisi: Frankenstein, A House of Dynamite, dan Jay Kelly. Namun, tidak semua film mendapat pujian bulat, meski peluang menuju Oscar tetap terbuka, terutama untuk The Smashing Machine dan Bugonia.
Direktur artistik festival, Alberto Barbera, dipastikan tetap menjabat setelah rumor penggantiannya ditepis oleh presiden Venice Biennale, Pietrangelo Buttafuoco, yang menyatakan, “when they excel, they stay on.” Cuaca yang lebih sejuk tahun ini juga menjadi kelegaan bagi para peserta setelah hujan badai sempat mengganggu.
Festival ini sekali lagi membuktikan posisinya sebagai peluncur kuat menuju Oscar, dengan perpaduan talenta global, isu politik, dan kilau bintang yang tak terbantahkan.




