JAKARTA – Yunani dan Italia mendesak Israel agar tidak menggunakan kekerasan terhadap para aktivis yang tergabung dalam armada kemanusiaan atau flotila Gaza yang tengah bersiap mengirim bantuan.
Seruan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan internasional terkait rencana pengiriman kapal bantuan yang bertujuan membuka mata dunia terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza.
Kedua negara Eropa tersebut menegaskan bahwa hak asasi para aktivis harus dilindungi, sembari menolak segala bentuk tindakan represif yang justru dapat memperburuk situasi di kawasan konflik itu.
Blokade ketat Israel terhadap Gaza menjadi perhatian serius dunia, dan flotila Gaza berupaya menyalurkan pasokan penting meski terancam intervensi militer yang bisa memicu eskalasi baru.
Atas kondisi itu, Yunani dan Italia menyerukan penyelesaian melalui dialog damai, agar misi kemanusiaan dapat berlangsung tanpa intimidasi maupun ancaman fisik.
Seperti dilaporkan media Yunani, Rabu (1/10/2025), pernyataan tersebut sekaligus memperlihatkan kepedulian Eropa terhadap stabilitas kawasan dan pentingnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan di tengah konflik yang berlarut-larut.
Selain melontarkan desakan diplomatik, kedua negara itu juga mengajak komunitas internasional untuk ikut mengawal situasi flotila Gaza secara aktif.
Fokus utama dorongan ini adalah memastikan keselamatan aktivis dan menjamin distribusi bantuan sampai langsung ke masyarakat Gaza yang membutuhkan.
Dukungan global dinilai sangat penting untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza yang semakin dalam dan berisiko menjadi tragedi berkepanjangan.
Ke depan, upaya preventif serta dialog konstruktif diyakini menjadi jalan terbaik untuk menurunkan ketegangan sekaligus menjaga peluang perdamaian di Timur Tengah.***