JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menegaskan bahwa pemulangan Reynhard Sinaga, seorang predator seksual, ke Indonesia bukanlah prioritas pemerintah Indonesia saat ini. Dalam pernyataan yang disampaikan di kantornya pada Selasa (25/2/2025), Yusril menjelaskan bahwa kasus Reynhard lebih bersifat pribadi dan tidak terkait dengan kepentingan nasional.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, masalah Reynhard ini tidak menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia,” ujar Yusril.
Yusril juga menambahkan bahwa berdasarkan hukum yang berlaku di Inggris, Reynhard baru bisa mengajukan permohonan keringanan hukuman setelah menjalani 30 tahun masa penjara.
“Menurut hukum Inggris, dia baru bisa mengajukan keringanan setelah 30 tahun menjalani hukuman,” jelasnya.
Saat ini, pemerintah Indonesia sedang lebih fokus pada pemulangan WNI yang terjerat masalah hukum di Malaysia dan Arab Saudi. Yusril menyebutkan bahwa jumlah napi Indonesia di kedua negara tersebut cukup besar dan merupakan prioritas utama.
“Saat ini, prioritas kami adalah pemulangan warga negara Indonesia yang terjerat hukum di Malaysia dan Saudi Arabia, karena jumlahnya yang sangat besar dan melibatkan banyak pekerja Indonesia,” tambahnya
Dengan demikian, pemulangan Reynhard Sinaga bukan menjadi fokus utama pemerintah Indonesia, yang lebih memprioritaskan keselamatan dan keadilan bagi warga negara yang berada di luar negeri.