Sebanyak 158 warga Desa Prapagan, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, mengalami keracunan setelah mengonsumsi nasi boks hajatan. Menurut Dinas Kesehatan Cilacap, hingga saat ini 57 orang masih menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan.
“Update per 07/08/24 pukul 09.30 WIB, rekap sementara data korban keracunan pangan di Desa Prapagan mencatat total 158 pasien, terdiri dari 79 laki-laki dan 79 perempuan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Cilacap, dr. Pramesti Griana Dewi, dalam keterangan tertulis pada Rabu (7/8/2024), dilansir dari Detik.
“Total pasien yang dirawat berjumlah 57 orang. Rinciannya, RS Animah merawat inap 23 orang dengan 13 orang sudah sembuh dan 6 orang rawat jalan. Puskesmas Jeruklegi 1 merawat inap 1 orang dengan 5 orang sudah sembuh. RSUD Cilacap merawat inap 19 orang, RSI Fatimah merawat inap 11 orang dengan 1 orang sudah sembuh, dan Klinik Menara Gading merawat inap 3 orang,” lanjutnya.
Camat Jeruklegi, Agus Firmanudin, mengonfirmasi bahwa kondisi warga yang masih dirawat sudah membaik. “Sudah tidak ada yang mengalami mual muntah,” kata Agus saat dihubungi pada Rabu (7/8).
Kronologi Kejadian
Kejadian ini bermula dari sebuah acara selamatan akikah yang digelar oleh warga pada Sabtu (3/8) pukul 11.00 WIB. Dalam acara tersebut, nasi kotak yang dibagikan kepada para tetangga berisi nasi, gulai kambing, rendang kambing, oseng jeroan, mie bihun, dan kerupuk.
“Pada pukul 23.00 WIB, warga yang mengonsumsi nasi kotak tersebut mulai mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah, dan diare. Banyaknya warga yang mengalami gejala tersebut mendorong Pemerintah Desa Prapagan untuk melapor ke Puskesmas Jeruklegi II pada Minggu (4/8),” jelas Agus dalam keterangan tertulis pada Selasa (6/8).
Petugas dari PKM Jeruklegi II segera mengambil sampel sisa makanan untuk diperiksa di laboratorium. Hasil pemeriksaan ini diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti dari keracunan massal tersebut.