Dua pria di Louisville tengah diliputi kecemasan menunggu kabar tentang seorang wanita berusia 45 tahun yang diduga berada di toko suku cadang mobil saat pesawat kargo UPS jatuh pada Selasa lalu, menurut laporan CNN afiliasi WDRB.
Menurut keterangan sang kekasih, wanita itu pergi ke Grade A Auto Parts setelah pulang kerja untuk menyerahkan besi bekas—sekitar waktu yang sama ketika pesawat kargo itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Louisville Muhammad Ali.
“Saya bilang, ‘Aku nggak mau pergi, kamu aja yang berangkat duluan,’” tutur sang kekasih kepada WDRB di luar pusat bantuan keluarga yang didirikan otoritas di akademi pelatihan kepolisian Louisville. Dia datang ke lokasi bersama seorang pria lain yang memiliki dua anak bersama wanita yang hilang tersebut.
Keduanya tampak kesulitan mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. “Dia satu-satunya yang aku punya… aku nggak tahu gimana ini bakal berakhir,” ujar sang kekasih dengan suara bergetar.
Kedua pria itu mengatakan bahwa petugas di pusat bantuan telah mencatat data mereka dan berjanji akan memberi kabar terbaru “begitu informasi masuk.”
Ketika ditanya bagaimana rasanya berada di ruangan bersama keluarga-keluarga lain yang juga kehilangan orang tercinta, sang kekasih hanya berkata pelan, “Aku harus keluar… aku nggak sanggup di dalam sana.”
Stasiun WDRB melaporkan adanya “arus kedatangan yang stabil” dari warga Louisville ke pusat bantuan keluarga, bahkan beberapa di antaranya datang berulang kali untuk mencari kabar terbaru. Pihak berwenang belum bisa memastikan berapa banyak orang yang mungkin hilang akibat kecelakaan tersebut.
Dalam konferensi pers Selasa malam, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Louisville Brian O’Neill mengatakan bahwa lokasi jatuhnya pesawat mencakup area yang cukup luas, dan tim pemadam masih terus berupaya memadamkan api serta mencari korban.
“Kebakaran ini melanda hampir satu blok kota penuh. Jadi kami akan berhati-hati memeriksa kembali setiap sudut area itu. Kami tentu berharap tidak ada korban lain,” ujar O’Neill.





