JAKARTA– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengintensifkan proses pencarian korban ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Hingga Minggu (5/10/2025), sebanyak 20 orang masih belum ditemukan. Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi BNPB, Hery Setiono, menargetkan proses evakuasi seluruh korban dapat dituntaskan pada Senin (6/10/2025).
“Ini kita akan langsungkan sampai kapan selesai, harapannya progress yang kita ingin capai sekitar hari Senin.”
“Paling lambat Senin malam atau Senin sore sudah bisa selesai,” ujar Hery dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB.
Menurut Hery, dari total 167 korban yang tertimbun, sebanyak 40 korban telah ditemukan, dengan 8 di antaranya berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri.
Masih terdapat 32 jenazah yang belum teridentifikasi serta 20 korban yang diperkirakan tertimbun di bawah reruntuhan bangunan pesantren.
Ia menjelaskan bahwa pembersihan puing dan pencarian korban kini difokuskan di sektor tengah dan selatan bangunan.
Pekerjaan di sektor tengah telah mencapai sekitar 80%, sementara sektor selatan membutuhkan perhatian khusus lantaran struktur bangunannya masih menyatu dengan bagian lama pesantren.
“Sektor tengah pembersihan 80%, tinggal nanti sisi selatan, sisi selatan ini memerlukan penanganan khusus ketika membersihkan atau memotong puing tersisa.
“Karena konstruksi bangunan masih menyambung bangunan lama. Di sektor utara, bangunan tidak tersambung (dengan bangunan lama),” jelasnya.
Berdasarkan laporan terbaru, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 45 orang.
Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo, mengonfirmasi bahwa sebanyak 19 korban berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan pada Minggu siang.
Operasi gabungan yang melibatkan BNPB, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan daerah kini bekerja tanpa henti dengan prioritas menemukan korban selamat serta memastikan keamanan di sekitar lokasi ambruknya bangunan.
Pemerintah daerah juga menyiapkan posko pengungsian dan layanan psikologis bagi keluarga korban.***