Genosida terbesar di dunia yang akan dibahas di artikel ini mungkin menggambarkan kengerian dan kekejaman yang melenyapkan jutaan nyawa. Jika merasa tidak nyaman dengan topik kekerasan dan pembantaian, silakan berhenti membaca.
Baru-baru ini, pangeran senior kerajaan Arab Saudi, Turki al-Faisal, dikabarkan marah besar dan dengan menentang menentang rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil alih Jalur Gaza, Palestina.
Pangeran Turki al-Faisal yang juga merupakan mantan kepala mata-mata Arab Saudi, bahkan dengan lantang menyebut rencana Trump tersebut sebagai bentuk pembersihan etnis atau genosida.
Kata “genosida” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “genos” yang berarti ras, suku, atau bangsa, dan “cide” berasal dari bahasa Latin yang berarti pembunuhan. Singkatnya, genosida adalah pembunuhan secara massal dengan maksud untuk memusnahkan suatu kelompok tertentu.
Merujuk pada arti istilah tersebut, apa yang dilakukan Israel kepada Palestina tidak bisa lagi disebut sebagai perang dan meamang telah termasuk ke dalam genosida.
Deretan Genosida Terbesar di Dunia Sepanjang Sejarah
Selain konflik Israel-Palestina, berikut adalah beberapa tragedi genosida terbesar di dunia yang pernah terjadi sepanjang sejarah:
1. Holocaust
Salah satu genosida terbesar di dunia adalah Holocaust, yang terjadi selama Perang Dunia II di bawah rezim Nazi Jerman.
Holocaust menewaskan sekitar enam juta orang Yahudi, serta jutaan korban lainnya, termasuk Roma, kaum difabel, homoseksual, dan oposisi politik yang dianggap sebagai ancaman oleh Nazi.
Rezim Adolf Hitler menerapkan kebijakan diskriminatif dengan membatasi hak-hak sipil, melakukan segregasi, dan mengusir kelompok yang mereka anggap tidak layak.
Pada tahun 1941, Nazi meluncurkan “Solusi Akhir” (Final Solution), yang mengarah pada pembantaian massal di kamp konsentrasi seperti Auschwitz, Treblinka, dan Sobibor.
2. Genosida Khmer Rouge
Genosida terbesar di dunia lainnya terjadi di Kamboja antara tahun 1975-1979 di bawah rezim Khmer Rouge yang dipimpin oleh Pol Pot.
Selama periode ini, sekitar 1,7 juta orang, atau 21% dari populasi Kamboja, menjadi korban pembantaian massal, kelaparan, dan kerja paksa.
Khmer Rouge menerapkan kebijakan ekstrem dengan menekan rakyat untuk bekerja tanpa henti dan membatasi akses terhadap makanan.
Mereka yang dianggap tidak produktif langsung dieksekusi. Ideologi ekstrem yang diusung Pol Pot menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan, menjadikannya salah satu genosida terbesar di dunia.
3. Genosida Armenia
Genosida terbesar di dunia juga terjadi pada masa Perang Dunia I, ketika Kesultanan Utsmaniyah melakukan pembantaian massal terhadap etnis Armenia.
Diperkirakan sekitar 1,5 juta orang Armenia tewas akibat pembunuhan, deportasi paksa, kelaparan, dan penyiksaan. Selain orang Armenia, kelompok etnis Kristen lainnya juga menjadi sasaran pembantaian.
Banyak yang dipaksa meninggalkan tanah mereka, mengalami perampasan harta, dan disiksa hingga tewas dalam perjalanan pengungsian.
4. Genosida Rwanda
Genosida Rwanda pada tahun 1994 menjadi salah satu genosida terbesar di dunia dalam hal intensitas waktu. Dalam kurun waktu hanya 100 hari, sekitar 800.000 orang dari etnis Tutsi dan Hutu moderat dibantai oleh milisi Hutu.
Peristiwa ini dipicu oleh penembakan pesawat yang membawa Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana, pada 6 April 1994. Insiden tersebut menjadi pemicu serangan brutal oleh kelompok Hutu terhadap Tutsi dan kelompok yang dianggap sebagai musuh.
Genosida terbesar di dunia mencerminkan sisi gelap sejarah manusia, mengingatkan kita akan pentingnya toleransi, perdamaian, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia agar tragedi serupa tidak terulang kembali.