MALANG – Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI Angkatan Laut, Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, menyematkan Baret Ungu kepada 461 Prajurit Muda Marinir dalam upacara tradisi di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang Selatan, Jawa Timur, Sabtu (14/11/2024).
Upacara ini menandai selesainya pelatihan selama 90 hari yang dijalani oleh para prajurit, terdiri dari 119 Bintara dan 342 Tamtama, yang ditempa di Pendidikan Komando Korps Marinir Angkatan 174.
Acara pembaretan dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Dankormar, dilanjutkan dengan pidato sejarah oleh Presiden Soekarno tentang penganugerahan Panji “Unggul Jaya” kepada KKO AL—cikal bakal Korps Marinir. Momen sakral tersebut semakin bermakna dengan pembacaan surat terakhir dari pahlawan Usman dan Harun, sebelum akhirnya Baret Ungu resmi disematkan.
Dalam sambutannya, Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi menegaskan bahwa Baret Ungu yang disematkan bukan hanya sekadar simbol seragam, melainkan identitas sebagai prajurit pendarat amfibi.
“Ini menandai titik awal perjalanan kalian sebagai prajurit profesional yang siap menghadapi tantangan berat dengan mentalitas unggul dan disiplin tinggi,”katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Garuda.Tv, Senin (16/9/2024).
Para prajurit juga diingatkan akan tanggung jawab besar yang mereka emban sebagai garda terdepan dalam mempertahankan kedaulatan NKRI.
Pelatihan yang dijalani mencakup lima tahapan yang menguji kemampuan fisik dan mental para prajurit, mulai dari dasar komando, ketahanan di laut, pertempuran hutan, hingga perang gerilya dan lintas medan. Pendidikan ini dirancang untuk mencetak prajurit yang siap ditempatkan di seluruh pelosok Tanah Air.
Selain para prajurit, sejumlah pejabat tinggi TNI AL turut hadir dalam upacara tersebut, termasuk Komandan Kodiklatal Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, para Danpasmar, dan pejabat Forkopimda Kabupaten Malang.