Kasus hilangnya Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun), bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang berakhir tragis dengan penemuan kerangkanya pada 23 November 2025, menjadi salah satu misteri kriminal paling menyita perhatian publik di Indonesia sepanjang 2025.
Pelaku ternyata ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar, yang bunuh diri sebelum tertangkap. Berikut 7 fakta menarik dari kasus ini, berdasarkan pengungkapan polisi:
1. Diculik di Masjid Saat Salat Maghrib
Alvaro hilang sejak 6 Maret 2025 pukul 18.30 WIB di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, saat sedang salat maghrib bersama neneknya. Ayah tirinya, Alex Iskandar (49 tahun), mengiming-imingi bocah itu dengan “beli mainan” untuk membawanya pergi—tindakan yang direncanakan karena Alex curiga istrinya (ibu Alvaro) selingkuh dengan ayah kandung Alvaro.
2. 8 Bulan Pencarian Nasional yang Mengiris Hati
Selama 8 bulan, ribuan warga, relawan, dan polisi lakukan pencarian intensif, termasuk bantuan K9 dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Keluarga bahkan konsultasi dukun dan orang pintar, sementara Alex ikut berpura-pura bantu pencarian—membuat kasus ini viral dengan hashtag #CariAlvaro yang trending berbulan-bulan di media sosial.
3. Kerangka Ditemukan di Pinggir Kali Cilalay, Bogor
Pada 23 November 2025, kerangka Alvaro ditemukan di Jembatan Cilalay, Tenjo, Bogor, sekitar 50 km dari Jakarta. Polisi yakin itu Alvaro berdasarkan pakaian sisa dan lokasi—Alex telah menyimpan jasad di garasi rumahnya selama 3 hari pasca-pembunuhan pada 7 Maret, sebelum membuangnya ke sungai. Tes DNA konfirmasi identitas pada 24 November.
4. Pelaku Ayah Tiri yang “Bunuh Diri” Setelah Tertangkap
Alex Iskandar ditangkap pada 22 November berdasarkan laporan saksi kunci, tapi tewas gantung diri di sel tahanan Polres Metro Jakarta Selatan hanya 2 jam kemudian. Autopsi tunjukkan luka lecet di leher sesuai pola gantung, tanpa tanda kekerasan lain—memicu spekulasi, meski polisi pastikan itu bunuh diri. Dua anggota polisi diperiksa Propam terkait pengawasan.
5. Motif Dendam Balas Perselingkuhan Ibu
Alex membunuh Alvaro karena cemburu buta: Ia curiga istri selingkuh dengan ayah kandung Alvaro (yang pernah dipenjara sejak 2019). Alex bekap bocah itu hingga tewas, sebagai “balas dendam” terhadap keluarga. Motif ini terungkap dari penggeledahan rumah dan keterangan saksi.
6. Pengungkapan dari Curhat Siswa SMA via Rekaman
Kasus terbongkar berkat rekaman percakapan dua siswa SMA di September 2025: Satu adalah keponakan Alex, yang curhat pada temannya (anak ART Muhammad Reza). Reza simpan rekaman itu hingga November, lalu laporkan ke polisi atas nama kemanusiaan—meski awalnya ragu karena takut. Ini jadi “saksi kunci” yang picu penangkapan.
7. Dampak Sosial: Tuntutan Reformasi Perlindungan Anak
Kasus ini picu demo di Jakarta tuntut undang-undang lebih ketat soal kekerasan anak oleh orang tua tiri, dengan Komnas Perempuan soroti 40% kasus kekerasan domestik libatkan ayah tiri. Keluarga Alvaro tuntut Rp 1 miliar ganti rugi dari pihak Alex, sementara polisi gelar perkara lanjut selidiki keterlibatan orang lain.