JAKARTA – Pada bulan November hingga Desember, Indonesia sudah mendapatkan komitmen vaksin Covid-19 bagi 9,1 juta warganya yang akan diberikan mulai akhir tahun ini. Vaksin tersebut didapat dari tiga perusahaan farmasi asal Tiongkok yakni Sinovac Biotech, Cansino Biological dan G-24 Sinopharm.
Semuanya seperti yang dijelaskan Direktur Jederal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di gedung Kemenkes, Jakarta pada 19 Oktober 2020 lalu mereka saat ini hanya perlu menunggu hasil evaluasi dari otoritas kesehatan untuk izin edar dan penggunaan.
Vaksin dari ketiga perusahaan itu pun telah menyelesaikan uji klinis fase ketiga.
Untuk vaksin Sinovac telah tersedia 3 juta dosia dengan dua kali suntikan atau untuk 1,5 juta masyarakat. Sementara vaksin Sinopharm yang telah mendapat izin emergency use authorization atau otorisasi penggunaan darurat dari Tiongkok dan Uni Emirat Arab berjumlah 15 juta dosis, yang akan dibagikan untuk 7,5 juta orang.
Otorisasi penggunaan darurat juga telah diberikan bagi vaksin Cansino dari Tiongkok, Kanada dan Arab Saudi dimana vaksin tersebut tersedia sebanyak 100 ribu dosis dan hanya memerlukan satu kali suntikan.
Adapun 9,1 orang yang akan mendapat suntikan vaksin tersebut adalah tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 dengan jumlah 2 juta orang termasuk kelompok pelayanan publik, seperti aparat keamanan.
Seluruh vaksin asal Tiongkok tersebut direncanakan akan tiba di tanah air pada bulan Desember dan dapat digunakan setelah mendapatkan otorisasi penggunaan darurat dari BPOM dan MUI terkait keamanan dan kehalalan vaksin tersebut.