JAKARTA – Kepala Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji RI), Muhammad Irfan Yusuf, secara resmi melepas para Mustasyar Diny -penasihat agama yang akan mendampingi jemaah haji- dalam sebuah seremoni yang berlangsung pada Minggu (18/5/2025) di Jakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan BP Haji RI, termasuk sekretaris utama, deputi bidang koordinasi pelayanan haji dalam negeri, deputi bidang pengawasan, para direktur, hingga kepala biro. Keterlibatan para pejabat tinggi ini menunjukkan komitmen kuat BP Haji RI dalam menempatkan dimensi spiritual sebagai fondasi utama penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam sambutannya, Muhammad Irfan Yusuf menegaskan peran strategis Mustasyar Diny sebagai pembimbing utama dalam aspek ritual ibadah, yang merupakan pilar pertama dalam konsep Tri Sukses Haji, selain sukses dalam ekosistem ekonomi dan sukses keadaban.
“Penugasan ini bukan sekadar misi pendampingan teknis, melainkan panggilan untuk menjaga kesucian ibadah, memandu umat dalam pelaksanaan manasik yang sahih, dan mentransformasikan haji sebagai proses spiritual yang mendalam,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa para Mustasyar Diny juga berperan penting dalam menyampaikan fiqh taisir—konsep fikih yang memudahkan umat—terutama untuk menjawab tantangan jemaah lansia, penyandang disabilitas, serta kondisi darurat di lapangan. Pendekatan fiqh ini menjadi landasan bagi pelaksanaan skema seperti Safari Wukuf Khusus, Murur di Muzdalifah, dan Tanazul di Mina, yang memerlukan bimbingan berbasis pemahaman syariah yang fleksibel namun tetap kuat.
Adapun nama-nama Mustasyar Diny yang akan bertugas tahun ini antara lain Ahmad Fahrur Rozi Burhan, Fathurrahman Kamal, Muslich Abbas, Ahmad Junaidi Hidayat, dan Chaidar Muhaimin Affandi.
“Para Mustasyar diharapkan menjadi teladan dan pembimbing dalam akhlak, disiplin, dan adab selama bertugas. Haji bukan hanya soal sahnya rukun, tapi juga proses pendidikan karakter dan tangga menuju perubahan diri,” pungkas Kepala BP Haji RI.