SUMEDANG — Sebanyak 1.110 putra-putri terbaik bangsa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) resmi dilantik menjadi Pamong Praja Muda oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam sebuah upacara khidmat di Lapangan Parade Kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat.
Momentum pelantikan ini menandai langkah awal para lulusan IPDN Angkatan XXXII untuk terjun langsung dalam tugas pengabdian kepada negara sebagai aparatur pemerintahan.
Dalam amanatnya, Tito menyampaikan keyakinannya bahwa para pamong muda ini akan menjalankan amanah negara dengan penuh dedikasi dan integritas.
“Saya percaya saudara-saudara dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan,” ujar Mendagri, Senin (28/7/2025).
Sebelum resmi dilantik, seluruh peserta pelantikan menyatakan ikrar kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ikrar itu tidak hanya menjadi simbol sumpah, tetapi juga komitmen moral untuk mengutamakan kepentingan masyarakat dan bangsa.
“Siap berkorban untuk kepentingan negara bangsa dan masyarakat,” ucap mereka lantang, serempak dan tegas.
Ikrar ini diucapkan di hadapan Menteri Dalam Negeri dan para orang tua lulusan sebagai saksi.
Lebih lanjut, para Pamong Muda juga menyatakan komitmen pelayanan publik yang kuat.
“Setia melayani dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat di mana pun bertugas.”
Mereka pun mengakhiri ikrar dengan kesadaran spiritual yang mendalam.
“Kami sadar bahwa ikrar ini didengar oleh Tuhan Yang Maha Esa dan disaksikan manusia. Semoga Tuhan memberikan kekuatan lahir dan batin agar kami dapat melaksanakan ikrar kami ini.”
Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan bahwa regenerasi birokrasi di Indonesia terus berjalan dengan semangat profesionalisme dan loyalitas terhadap nilai-nilai dasar bangsa.
Para lulusan IPDN kini bersiap untuk ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan energi muda untuk memperkuat tata kelola pemerintahan daerah.
Sebagai lembaga pencetak kader pemerintahan, IPDN terus membekali para siswanya dengan kompetensi teknokratis, kepemimpinan, serta pemahaman ideologi kebangsaan yang kuat.
Pelantikan ini diharapkan menjadi tonggak awal perubahan positif dalam pelayanan publik berbasis integritas dan semangat kebangsaan.***