SIDOARJO – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Sabtu (4/10/2025) berhasil menemukan tiga jenazah tambahan akibat runtuhnya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang terjadi pada Senin (29/9/2025). Dengan temuan terbaru ini, total korban meninggal dunia mencapai 17 orang, sementara korban selamat berjumlah 104 orang.
Proses Evakuasi yang Penuh Kehati-hatian
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa evakuasi berlangsung dengan penuh kehati-hatian. Tim SAR menggunakan alat ekstrikasi, peralatan las, serta alat berat untuk mengangkat puing-puing reruntuhan dan memotong rangka bangunan agar dapat mengevakuasi korban dari timbunan material yang berat.
“Korban ke-28 berhasil dievakuasi sekitar pukul 14:35 WIB, disusul korban ke-29 pada pukul 16:15 WIB. Pada pukul 17:35 WIB, tim menemukan salah satu bagian tubuh (body part), semua korban berada di sektor pencarian A4,” ungkap Nanang, dilansir dari Antara.
Setelah berhasil dievakuasi, seluruh jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
Jumlah Korban yang Ditemukan:
- Jumlah total korban yang ditemukan: 121 orang
- 104 selamat
- 17 meninggal dunia
Sebanyak 31 korban berhasil dievakuasi sepanjang proses pencarian yang telah berlangsung selama enam hari, dimulai dari Senin, 29 September. Berikut adalah rincian korban yang berhasil dievakuasi pada hari-hari sebelumnya:
- Hari pertama (29/9): 6 korban selamat ditemukan
- Hari kedua (30/9): 5 korban, 2 di antaranya selamat dan 3 meninggal
- Hari ketiga (1/10): 7 korban, 4 selamat dan 3 meninggal
- Hari keempat (2/10): 9 jenazah, dengan identifikasi sementara “Mr. X”
- Hari kelima (3/10): Proses evakuasi dilanjutkan dengan penemuan lebih banyak jenazah
- Hari keenam (4/10): 3 korban baru ditemukan, dua di antaranya meninggal dunia, satu bagian tubuh (body part) ditemukan.
Penggunaan Alat Berat untuk Mengurangi Reruntuhan
Nanang menambahkan bahwa alat berat terus digunakan untuk mengurangi material reruntuhan di lokasi kejadian yang hingga saat ini mencapai 70 persen. Proses ini diperlukan agar evakuasi lebih lanjut bisa dilakukan dengan aman dan efektif.
Keprihatinan dan Doa Bersama
Pihak Basarnas dan tim gabungan yang terlibat dalam evakuasi menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap para korban. Doa bersama juga digelar di lokasi untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang terdampak.
Semoga proses identifikasi dan evakuasi korban lainnya dapat berjalan lancar dan memberikan kejelasan bagi keluarga yang sedang menunggu kabar.