Mantan pembalap Formula Satu Johnny Herbert melontarkan pembelaan keras terhadap Lewis Hamilton dan Charles Leclerc, menegaskan bahwa ketua Ferrari, John Elkann, seharusnya “diam” setelah komentarnya yang menuai kontroversi usai performa buruk tim di Grand Prix São Paulo.
Pernyataan Herbert—yang turut didukung oleh kritik serupa dari juara dunia 2009 Jenson Button—menambah tekanan terhadap jajaran manajemen Ferrari. Tim asal Maranello itu kini tiba di Grand Prix Las Vegas akhir pekan ini dalam kondisi genting, duduk di peringkat keempat klasemen konstruktor.
Kepemimpinan Ferrari Disorot
Kontroversi berawal saat Elkann mengatakan bahwa para pembalap Ferrari harus “lebih fokus mengemudi dan kurang bicara”, menyusul double DNF Hamilton dan Leclerc pada 8 November di Brasil. Dalam kesempatan itu, Elkann memuji mekanik dan insinyur, namun menyindir bahwa para pembalap “tidak memenuhi standar”.
Herbert menilai kritik tersebut tidak tepat sasaran. Dalam podcast The Race, ia mengatakan, “Justru John Elkann yang seharusnya diam.” Ia menegaskan bahwa pembalap berhak menyampaikan kritik ketika mobil tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka. “Mengatakan para pembalap harus diam hanya membuat keadaan makin sulit. Masalahnya ada di pabrik—para insinyur belum bisa memberikan apa yang diminta,” ujar Herbert.
Button menyampaikan kritik yang sama. Dalam komentarnya di Sky Sports F1, ia menyebut Elkann seharusnya “memimpin dengan memberi contoh” dan memilih dialog pribadi ketimbang teguran publik. Komentarnya mendapat hampir 25.000 likes di media sosial.
Harapan Kejuaraan Kian Menipis
Ferrari kini berada di titik krusial dengan tiga balapan tersisa pada musim 2025. Setelah tersingkir ganda di Brasil, mereka melorot dari posisi kedua ke posisi keempat, terpaut 36 poin dari Mercedes dan empat poin dari Red Bull. Dengan McLaren sudah memastikan gelar konstruktor, Ferrari menghadapi perjuangan berat untuk merebut kembali posisi tiga besar.
Musim pertama Hamilton bersama Ferrari juga jauh dari harapan. Juara dunia tujuh kali itu gagal meraih satu pun podium dari 21 balapan—menyamai catatan terburuk bagi seorang pembalap Ferrari. Podium terakhirnya terjadi di Las Vegas 2024 ketika ia masih membela Mercedes. Ferrari pun belum merasakan kemenangan sepanjang 2025, meski Leclerc mengemas tujuh podium, termasuk dua kali finis di posisi kedua.
Hamilton dan Leclerc memberi respons langsung terhadap komentar Elkann lewat unggahan tegas di media sosial. Hamilton menulis: “Saya mendukung tim saya. Saya mendukung diri saya sendiri. Saya tidak akan menyerah—tidak sekarang, tidak dulu, tidak pernah.” Sementara Leclerc menegaskan bahwa “persatuan” adalah satu-satunya cara untuk membalikkan keadaan dalam tiga balapan terakhir.
Saat Ferrari memulai sesi latihan di Las Vegas pada hari Kamis, tekanan kembali mengarah ke team principal Fred Vasseur, yang diharapkan mampu menenangkan situasi internal dan menjaga peluang Ferrari menutup musim dengan hasil terhormat.